Syuting ‘Mata Tertutup’ Bak Bikin Ketoprak

Garin Nugroho
Sumber :

VIVAnews – Sutradara Garin Nugroho kembali menggarap film baru berjudul 'Mata Tertutup'. Berbeda dengan film sebelumnya, syuting film ‘Mata Tertutup’ hanya memakan waktu tak lebih dari dua pekan.

Ketua DPRD Jambi Edi Purwanto Singgung Lahan 3 Ribu Hektare di Musrembang

“Kami syuting hanya sembilan hari di Yogyakarta dengan budget seadanya dari Maarif Institute,” ungkap Garin dalam konferensi pers film ‘Mata Tertutup’ di Grand Indonesia, Jakarta.

Pria yang sukses membesut film ‘Opera Jawa’ dan ‘Daun di Atas Bantal’ ini mengungkapkan, film 'Mata Tertutup' menampilkan gaya akting sehari-hari yang natural dan memikat tentang kehidupan fundamentalisme beragama di Indonesia. Garin juga menambahkan bahwa tidak ada skenario utuh dalam film ini.

Bumi Resources Minerals Bukukan Pendapatan US$46,63 Juta pada 2023

"Jadi, seperti bikin ketoprak saja. Para pemain diberikan penjelasan scene-nya seperti apa dan mereka sendiri yang mengolah dialognya," ungkap pria kelahiran Yogyakarta ini.

Para pemain yang terlibat di dalam film 'Mata Tertutup' juga mengaku kemampuan akting mereka diuji dalam film tersebut. Kukuh Riyadi yang memerankan tokoh Husni misalnya, mengaku tak memiliki gambaran adegan yang akan dijalani seperti apa.

3 Skincare Ini Jadi Paling Diandalkan oleh Penggunanya

"Ketika syuting kita belum ada gambaran seperti apa. Ketika hari ke-2 syuting sudah nggak pakai skenario. Tapi untungnya Mas Garin bisa mengajarkan kita semua," ungkap mahasiswa ISI Yogyakarta Jurusan Penyutradaraan dan Teater itu.

Hal senada juga diungkapkan Dino Ilmansyah yang memerankan tokoh Jabir. Menurut dia, Garin kerap memberikan kejutan karena selalu berimprovisasi ketika syuting.

“Ketika proses syuting saya agak pesimistis hasilnya bisa bagus apa nggak, tapi saya nggak duga hasilnya bagus sekali," ungkap mahasiswa UGM itu.

Menurut Produser 'Mata Tertutup' sekaligus Direktur Eksekutif Maarif Institute for Culture dan Humanity, Fajar Riza Ul Haq, film ‘Mata Tertutup’ bukan untuk hiburan semata, namun juga untuk kepentingan pendidikan dan kampanye generasi muda pro toleransi dan anti kekerasan. (kd)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya