Jadi Komuter Tak Baik Untuk Kesehatan Jiwa

Kemacetan di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Letak rumah yang jauh dari kantor, mau tak mau membuat membuat Anda jadi komuter. Berbagai transportasi pun digunakan, mulai dari bus, motor, kereta atau mobil.

Masalahnya, seseorang yang pergi bekerja dengan mobil, bus atau kereta, cenderung lebih sering mengalami stres dan kelelahan. Hal itu jika dibandingkan mereka yang bekerja menggunakan sepeda atau berjalan kaki. Ini merupakan hasil studi yang dilakukan oleh tim dari Lund Unversity di Swedia, yang dilakukan pada 12 ribu pekerja berusia 18 hingga 65 tahun.

"Secara umum, pengguna mobil dan transportasi publik menderita stres, memiliki kualitas tidur yang buruk dan kelelahan setiap hari dalam skala tujuh. Efek negatif menjadi komuter pun meningkat seiiring dengan lamanya waktu di perjalanan," kata Erik Hansson, salah satu peneliti, dikutip dari Daily Mail.

Para peneliti menekankan bahwa keuntungan menjadi komuter, dengan bekerja keras dan melakukan perjalanan jauh setiap hari demi mendapat gaji tinggi, harus dipertimbangkan kembali. Bukan hanya materi yang jadi pertimbangan, tetapi juga efek buruknya pada kesehatan pekerja. Hal ini juga mungkin memiliki dampak biaya pada industri.

Dampaknya pada kesehatan memang tak secara langsung dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Namun, menurut Hansson, temuannya ini bisa membantu mengembangkan sistem yang seimbang antara kebutuhan materi, kesehatan dan ongkos kerja dalam industri.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024