Layanan ATM Bersatu Tetap Kena Biaya

ATM Centre di pusat perbelanjaan di Jakarta
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Bank Indonesia berencana untuk membuat sistem satu jaringan anjungan tunai mandiri (ATM) di Indonesia yang saling terintegrasi tahun depan. Namun, nasabah diperkirakan masih tetap terkena biaya, jika melakukan penarikan di ATM bersama.

Deputi Gubernur BI Ardhayadi mengatakan, nasabah kemungkinan tetap dikenai charge dengan biaya yang rendah. Bersatunya jaringan itu akan membuat penggunaan infrastruktur perbankan menjadi lebih rendah. Sementara itu, volume transaksi akan meningkat.

"Kegiatan ekonomi semakin dinamis karena ada dukungan pembayaran yang lebih cepat, real time online," kata dia kepada VIVAnews.com.

Di Indonesia, saat ini terdapat tiga penyedia jasa layanan ATM yaitu PT Artajasa Pembayaran Elektronis, PT Rintis Sejahtera (Prima), dan PT  Daya Network Lestari.

Sebelumnya, penyedia layanan ATM telah setuju menggabungkan sistem jaringan ATM. BI sendiri sudah melakukan pertemuan dengan para penyedia jasa layanan switching kemarin, Senin, 31 Oktober 2011.

KPU Ungkap Kubu Anies dan Ganjar Tak Pernah Ajukan Pembatalan Pencalonan Gibran

Pertemuan itu membahas konsep business model routing seluruh data elektronik antar sistem pembayaran. Dengan sistem satu jaringan ATM itu dapat meningkatkan konektivitas dalam sistem pembayaran. (art)

Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

KPU: Andai Anies-Cak Imin Menang, Apa Tetap Persoalkan Pencalonan Gibran?

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menyindir kubu Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang mempersoalkan pencalonan Gibran Rakabuming Raka sebagai Cawapres.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024