- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVAnews - Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik menyetujui rencana pengembangan (plan of developtment, PoD) dua lapangan minyak dan gas dengan nilai investasi mencapai US$900,5 juta.
Menurut Jero, kedua lapangan tersebut Lapangan Ridho Karang Agung Sumatera Selatan yang dimiliki PT Odira Energy Karang Agung dan Lapangan Ande-Ande Lumut Natuna yang dimiliki perusahaan migas Malaysia, Genting Oil Natuna Pte Ltd.
"Kemarin, 2 November 2011, saya sudah setujui dua PoD agar kontraktor mulai bekerja," kata Jero di Jakarta, Kamis 3 November 2011.
PT Genting Oil Natuna Pte Ltd berkomitmen menanamkan investasi sebesar US$871,9 juta untuk mengembangkan lapangan Ande-Ande Lumut. Sedangkan PT Odira Energy Karang Agung, siap menginvestasikan US$28,6 juta untuk mengembangkanlapangan Blok Karang Agung.
Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas Gde Pradnyana menuturkan lapangan Ande-Ande Lumut diperkirakan akan mulai berproduksi pada akhir 2014 dengan kapasitas 5.000 barel per hari, sedangkan untuk produksi gas akan digunakan sendiri karena produksi sedikit.
Untuk lapangan Ridho, BP Migas menargetkan akan mulai berproduksi pada semester kedua tahun depan dengan besaran produksi sebanyak 1.800 barel perhari.
Kontrak kerja sama (production sharing contract/PSC) lapangan Ande-Ande lumut ini diteken pada Desember 2010 dan diperkirakan memiliki cadangan minyak 50 juta barel dan diperkirakan mampu memproduksi minyak selama 27 tahun.