- VIVAnews/Muhamad Solihin
VIVAnews - Hari raya Idul Adha, seperti halnya Idul Fitri, banyak diartikan sebagai momentum berbagi kepedulian untuk orang lain. Pada Idul Adha yang lebih dikenal sebagai lebaran haji itu, tanda kepedulian kepada sesama berwujud dengan penyembelihan hewan kurban oleh mereka yang berkemampuan kepada mereka yang berkekurangan.
Hanya saja, sering dijumpai bahwa di beberapa tempat, terdapat penumpukan hewan kurban. Kepedulian yang sangat besar dari masyarakat ternyata tidak rata tersebar, sehingga bisa terjadi sebuah komunitas miskin mendapat limpahan daging kurban, sedangkan komunitas miskin lain kekurangan bahkan tidak mendapat pembagian daging kurban sama sekali.
Ketimpangan banyak terjadi di kantung-kantung kemiskinan di desa-desa yang jauh dari kota besar. Kendala adanya ketimpangan ini disebabkan para pekurban tidak memiliki sumber daya cukup untuk menyebarkannya. Mereka berkurban dengan fokus hanya pada lingkungan sekitar mereka sendiri. Inilah kondisi umum yang cukup banyak ditemui.
Sejak 18 tahun silam, Dompet Dhuafa melalui Program Tebar Hewan Kurban (THK) menginisiasi kurban yang lintas batas, lintas daerah, dan tidak hanya berorientasi sesaat. THK Dompet Dhuafa menghimpun ribuan hewan kurban dari kepedulian orang kota yang mampu, dan menyalurkannya ke berbagai penjuru Tanah Air melalui ratusan mitra program di daerah.
THK Dompet Dhuafa dengan model penyaluran yang transparan dan akuntabel berhasil meraih kepercayaan yang tinggi dari pekurban. Pada 2009, sebanyak 21 ribu ekor hewan kurban berhasil dikumpulkan dan dipotong di kantung-kantung kemiskinan terutama di perbatasan negara tetangga, pedalaman, dan wilayah timur Indonesia. Atas pencapaian ini, Museum Rekor Indonesia (MURI) pun memberikan pengakuan sebagai kurban dengan penghimpunan terbanyak dan penyaluran terluas.
“Kurban yang dikelola THK Dompet Dhuafa berjiwa pemberdayaan. Ketika seorang pekurban memesan, di saat yang sama, dia telah menggerakkan roda perekonomian di daerah. THK membeli hewan tersebut dari peternak-peternak binaan yang sudah dilatih dan diberikan pendampingan selama membesarkan hewan ternaknya,” ungkap Yuli Pujihardi, Direktur Eksekutif THK Dompet Dhuafa.
Tahun ini, THK Dompet Dhuafa menargetkan kenaikan sebanyak 30 persen pencapaian penerimaan kurban yakni sebanyak 25 ribu ekor hewan (dalam ukuran kambing, seekor sapi setara tujuh ekor kambing). Dalam rangka menyukseskan target tersebut, THK Dompet Dhuafa bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti BRI Syariah dan perusahaan lain dalam kerja sama pengumpulan. Kerja sama juga dilaksanakan bersama restoran, mal, butik, pusat perbelanjaan untuk menjaring kepedulian masyarakat.
Di wilayah Jabodetabek, THK Dompet Dhuafa membuat 120 buah gerai penghimpunan kurban, belum termasuk penghimpunan yang dilakukan via kasir-kasir restoran atau mal. Dengan langkah kerja sama ini, semakin banyak orang yang merasa memiliki momentum kurban pada 2011.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi:
Yuli Pujihardi
Direktur Eksekutif THK Dompet Dhuafa
Kontak
Email : masiyung@yahoo.com
HP : 0878-78117316
PKS Hormati Putusan MK: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran
PKS menghormati putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menolak gugatan Anies-Cak Imin terkait sengketa Pilpres 2024.
