Idul Adha di Kampung Khadafi, Domba Senang

Pemimpin Libya Moammar Khadafi
Sumber :
  • REUTERS/ European Commission

VIVAnews - Kota Sirte, kampung halaman Muammar Khadafi sekaligus lokasi dimana ia tewas mengenaskan bulan lalu, masih berduka. Perayaan Idul Adha tak menyingkirkan suasana suram itu.

Di saat sebagian besar masyarakat Libya sedang mempersiapkan kurban, sekaligus merayakan jatuhnya rezim Khadafi, domba-domba yang dijajakan di Sirte hanya diminati sedikit pembeli. Sirte, yang penuh dengan kerabat dan loyalis Khadafi adalah pendukung utama kekuasaannya selama 42 tahun.

"Siapa yang bisa merayakan Idul Adha dalam kondisi seperti ini," gerutu Ali Al-Saadeq, seorang penjual ternak, seperti dimuat Arab News, Minggu 6 November 2011.

Dia menambahkan, revolusi seharusnya mengubah yang buruk menjadi baik. Namun, meski ternak-ternaknya berkualitas baik, ia belum menemukan pembeli. Orang-orang yang melintas dan sempat melirik ke arah dagangannya, selalu mengatakan hal yang sama: kantong kosong.

"Orang-orang tak punya uang untuk membeli domba," kata dia. Seekor domba dibanderol 200-300 dolar per ekor. "Masyarakat bahkan tak punya uang untuk membeli roti untuk anak-anak mereka. Siapa yang punya uang saat ini? Semua bank di Sirte hancur," kata dia.

Hanya sedikit hewan berpindah tangan, padahal pada hari Minggu ini, penduduk muslim biasanya merayakan Idul Adha dengan berkurban, mengenang kisah mukjizat Nabi Ibrahim dan Ismail.

Sementara, di lokasi perdagangan di Sirte yang hancur akibat pertempuran,  Taher Al-Mansuri, seorang insinyur berusia 33 tahun, membeli seekor domba--dengan uang hasil urunan dengan para tetangganya.

Perang Saudara bagi Sirte berarti upah tak dibayar berbulan-bulan dan berakhirnya masa bersenang-senang dengan uang yang mengalir dari klan Khadafi.

Bahkan, akibat revolusi yang meletus sejak Februari lalu, tak satupun warga Sirte yang  menunaikan ibadah haji di Mekkah.

"Ini bukan waktu yang tepat bagi seseorang yang rumahnya hancur, atau kehilangan kerabat karena ledakan bom atau ditembak," kata Masuri. "Saya pikir, juga tak ada orang yang ingin merayakan Idul Adha saat anggota keluarganya ada yang hilang."

Sementara, warga lain, Mohammed Ramadan, berdiri di rumahnya yang tinggal reruntuhan dan berbau hangus. Kata dia, tempat tinggalnya sengaja dibakar oleh pejuang NTC yang mencurigainya sebagai pendukung Khadafi.

"Kami tak punya apa-apa untuk diberikan kepada anak-anak, untuk makan," kata istrinya, Zia. "Kami bahkan tidak memiliki gas untuk memasak. Kami tak memiliki apa-apa," dia menambahkan dengan raut sedih.

"Di sini, Idul Adha tidak dirayakan."

Kisah Mualaf Jorvan Vieira Pelatih Timnas Irak yang Berhasil Membawa Timnya Menjuarai Piala Asia
Kiper Dallas FC, Maarten Paes

Niat Mulia Maarten Paes untuk Timnas Indonesia

Maarten Paes, resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) setelah melakukan pengambilan sumpah di Jakarta, Selasa 30 April 2024. Ini niat mulia kiper FC Dallas tersebut.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024