BI: Uang Tunggal ASEAN Sulit Diterapkan

HUT ASEAN yang ke 44
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Bank Indonesia (BI) menilai wacana penggunaan mata uang tunggal atau single currency di antara negara anggota Associaton of South East Asian Nations (ASEAN) masih jauh panggang dari api. Alasannya, hingga kini persyaratan penerapan kebijakan tersebut belum dimiliki oleh negara ASEAN.

"Negara harus sama satu dengan lainnya," ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi A Sarwono, saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa 8 November 2011.

Dorong Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital, BI Bali Gelar Baligivation Festival 2024

Hartadi mengungkapkan syarat yang diperlukan oleh negara-negara ASEAN itu adalah kesamaan kesatuan dalam kebijakan dan juga regulasi.

Penerapan kebijakan mata uang tunggal ini, lanjutnya, harus mengedepankan prinsip kehati-hatian. Pengalaman Uni Eropa yang telah menerapkan kebijakan ini,  harus dapat menjadi bahan pembelajaran terlebih dahulu.

"Jerman, Prancis itu kan mirip sama. Tapi begitu ada permasalahan Yunani di mana kebijakannya berbeda, itu sulit," tuturnya.

BI menilai jika penerapan mata uang tunggal ASEAN ini hendak dipaksakan saat ini juga, hal itu justru akan berdampak negatif bagi negara-negara di kawasan tersebut.

"Bayangkan kita ada 5 negara besar ASEAN. Ada 5 lagi masih di bawah, bahkan capital market saja belum punya. Nah akan sulit kita," imbuhnya. (umi)

Ilustrasi laboratorium.

Industri Laboratorium Makin Kinclong, Lab Indonesia 2024 Soroti Hal Ini

Pameran teknologi dan peralatan laboratorium terbesar di Asia Tenggara dan satu-satunya di Indonesia, Lab Indonesia 2024 kembali mempertemukan elit industri laboratorium.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024