Suku Bunga Kredit Belum Turun, Mengapa?

Seorang nasabah melakukan transaksi di bank peserta penjaminan LPS.
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar

VIVAnews - Ketua Persatuan Bank-Bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengungkapkan penurunan suku bunga acuan (BI Rate) tidak otomatis langsung diikuti oleh penurunan suku bunga dasar kredit (SBDK). Namun, idealnya suku bunga pinjaman memang harus mengikuti penurunan BI rate.

"Itu membutuhkan waktu. Jadi, ada time gap-nya,” kata Sigit Pramono di Hotel Nikko Jakarta, Kamis 10 November 2011

Sigit menjelaskan, penurunan BI rate seharusnya diikuti penurunan bunga simpanan seperti seperti tabungan, deposito, dan giro, harusnya juga turun. Namun, selama ini bank mengakui sangat mengandalkan sumber dana yang berasal dari simpanan masyarakat. “Jika bunga simpanan belum turun, mana bisa SBDK turun,” ungkapnya

Menurut Sigit, pada dasarnya, BI Rate merupakan suku bunga acuan yang merupakan ekspektasi dari regulator mengenai tren suku bunga. Jadi, seharusnya akan ada beberapa hal tertentu yang terjadi setelah BI Rate turun dan sebelum SBDK turun.

“Penurunan SBDK itu harus lebih dulu dengan penurunan suku bunga simpanan di tambah ada  tiga faktor lain yang  mengalami penurunan juga,” tegas Sigit

Ketiga faktor itu adalah overhead cost fund, cost of fund, margin, dan premi risiko. Seandainya, salah satu faktor tersebut bisa ditekan atau diturunkan, maka bunga kredit dipastikan bisa turun.

Komjen Fadil Pimpin Pengamanan Ajang World Water Forum di Bali, 5.791 Polisi Dikerahkan

Sigit menambahkan spread (selisih) antara suku bunga pinajaman dan simpanan mungkin bisa ditekan. Tapi yang harus diingat, hal itu harus diawali dengan efisiensi perbankan yang bisa membuat biaya-biaya, termasuk biaya overhead-nya ikut turun.

Sayangnya, upaya efisiensi perbankan tidak bisa dilaksanakan dalam waktu sekejap. Perbanas mengaku industri perbankan memerlukan membutuhkan waktu untuk bisa menerapkan efisiensi tersebut.

Pelatih Indonesia U-23, Shin Tae-yong

Bawa Timnas Indonesia ke Semifinal Piala Asia U-23, Shin Tae Yong Ciptakan Sejarah

Timnas Indonesia berhasil melangkah ke Semifinal Piala Asia U-23 setelah menyikirkan Korea Selatan lewat drama adu penalti setelah bermain imbang 2-2.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024