RESENSI FILM

Terhipnotis Liukan 'Sang Penari'

Film Sang Penari
Sumber :
  • Dok.Pribadi

VIVAnews - Berawal dari kisah sang ronggeng -dipanggil Jeng Nganten- yang mati gara-gara racun bongkrek, maka dukuh Paruk pun sepi. Tak ada lagi tarian rongggeng dan suara tetabuhan calung atau gamelan di dukuh itu. Dukuh Paruk sunyi, bahkan seperti kampung mati.

Hingga akhirnya Srintil tumbuh menjadi gadis. Teman dekat Rasus itu ingin sekali menjadi ronggeng di dukuhnya. Berulang kali dia berusaha menunjukkan tariannya pada Rasus.

Rasus sendiri bukannya tak tahu keinginan Srintil. Meski Srintil pandai menari, Rasus tak mau Srintil jadi ronggeng di dukuh Paruk. Menjadi ronggeng berarti harus siap menjadi milik Dukuh Paruk. Rasus tak mau itu terjadi. Dia hanya ingin Srintil menjadi miliknya seorang, bukan milik seluruh masyarakat Dukuh Paruk.

Srintil ingin menjadi ronggeng, terlebih karena rasa bersalahnya. Ya, dulu Jeng Nganten dan beberapa warga dukuh Paruk mati gara-gara keracunan bongkrek buatan kedua orangtua Srintil. Karena itulah Srintil ingin membalas budi kepada warga dukuhnya. Sebab, ada ronggeng berarti ikut menghidupkan kembali Dukuh Paruk yang mati suri.

Kisah asmara Rasus dan Srintil dikemas dalam film 'Sang Penari'. Film ini terinspirasi dari novel 'Ronggeng Dukuh Paruk' karya Ahmad Tohari. Butuh waktu lama hingga akhirnya 'Sang Penari' siap untuk dirilis ke layar lebar.

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut

Jelas tak mudah menuangkan trilogi 'Ronggeng Dukuh Paruk' ke dalam sebuah film berdurasi 111 menit itu. Naskah film ini dikerjakan oleh Salman Aristo, Shanty Harmayn dan Ifa Isfansyah. Selain menulis naskah, Ifa juga menjadi sutradara 'Sang Penari'. Sementara sinematografi dikerjakan oleh Yadi Sugandi.

Rasus diperankan oleh Oka Antara, sementara Srintil diperankan oleh Prisia Nasution. Chemistry antara keduanya terlihat apik sejak awal mula film ini. Meskipun kisah mereka berdua menjadi unsur utama film, namun 'Sang Penari' juga memotret kejadian kelam di saat masyarakat Dukuh Paruk ikut terseret peristiwa G30S PKI. Digambarkan, bahwa beberapa warga yang tak tahu apa-apa ikut menjadi korban kala itu.

Suguhan Berbeda

Bea Cukai dan Bareskrim Polri Jalin Sinergi Gagalkan Peredaran Narkotika di Tangerang dan Aceh

Sinematografi, properti, naskah dan chemistry antar pemain membuat film ini layak untuk diapresiasi. Secara keseluruhan, film produksi Salto Film Company ini mampu memberikan suguhan yang berbeda di perfilman Indonesia, meski mungkin ada beberapa hal yang akan menimbulkan pertanyaan bagi penggemar berat novelnya.

Sederet nama bintang papan atas lainnya juga ikut membintangi film ini seperti Slamet Rahardjo, Landung Simatupang, Dewi Irawan, Tio Pakusadewo, Lukman Sardi, Happy Salma, dan Teuku Rifnu Wikana. Berminat menyaksikan liukan sang ronggeng? Film 'Sang Penari (The Dancer)' mulai ditayangkan hari ini, Kamis, 10 November 2011. (ren)

Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

MK bakal membacakan putusan sidang perselisihan pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 pada 22 April 2024 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024