Wawancara Menpora Andi Mallarangeng

“Target Tak Apa Meleset, Asal ke Atas"

Wapres Boediono dan Menpora Andi Mallarangeng lepas kontingen
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVAnews--Indonesia Raya lama senyap di arena SEA Games. Sudah enam kali SEA Games kita gigit jari. Bahkan, di Filipina pada 2005, kontingen Merah Putih terseok-seok di peringkat ke-5. Terakhir, kita berdiri tegak sebagai juara umum di tahun 1997 saat SEA Games digelar di Jakarta.

Tak cuma soal prestasi, gebyar pesta olahraga se-Asia Tenggara ini juga seperti kurang terasa. Di tengah terpaan skandal korupsi pembangunan Wisma Atlet, kritik bermunculan soal ketidaksiapan Indonesia menyelenggarakan event yang semestinya menjadi peristiwa akbar ini.

Soal dua hal itu, Vivanews.com mewawancarai secara khusus Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng di Palembang, sehari sebelum SEA Games XXVI resmi dibuka pada Jumat, 11 November 2011.  Pesta olahraga ini akan ditutup 22 November mendatang.

“Yang penting kita tekadkan dulu, optimis dulu,” kata doktor ilmu politik berkumis tebal ini. Berikut petikannya.

Kenapa SEA Games ini digelar di Jakarta dan Palembang? Apa pertimbangannya?

Ini event internasional yang sangat penting. Ini harus kita jadikan momentum kebangkitan prestasi olahraga Indonesia. Ini juga sekaligus kesempatan bagi kita untuk membangun infrastruktur olahraga di luar Jawa yang tak pernah dibangun selama Orde Baru yang memusatkan olahraga di Jakarta.

Makanya, SEA Games ini kita adakan tidak hanya di Jakarta, tapi juga di Palembang. Kalau mau gampang, ya di Jakarta saja--tinggal renovasi, poles-poles, selesai. Justru tantangannya di situ. Bagaimana kita membangun infrastruktur dan kompleks olahraga baru seperti Senayan, bahkan pada tingkat yang lebih modern.

Dengan ini, kita harapkan prestasi olahraga Indonesia di SEA Games dan ke depannya akan terus meningkat. Ini akan jadi momentum kebangkitan olahraga Indonesia.

Apakah dukungan konkret Pemerintah bagi penyelenggaraan SEA Games kali ini? Berapa dana yang dikucurkan?

Dananya sebagian dari pemerintah dan sebagian dari sponsor. Dari pemerintah, kami mendapat dana mulai dari APBN-P 2010, APBN 2011, dan APBN-P 2011. Total, kalau tidak salah, antara Rp2 triliun sampai Rp 3 triliun, saya lupa jumlah persisnya. Beberapa lagi dari sponsor. Misalnya, dana untuk upacara pembukaan dari sponsor, bukan APBN.

SEA Games diwarnai beberapa kasus seperti kasus suap pembangunan Wisma Atlet  dan tak siapnya sejumlah venue. Tanggapan Anda?

Namanya juga tantangan. Sekali lagi, kalau mau gampang, ya bikin di Jakarta saja. Tapi, tak akan maju-maju infrastruktur olahraga kita. Kita tidak bisa membangun kompleks olahraga semacam ini di Jakabaring, Palembang. Yang penting, berbagai tantangan itu bisa kita lalui dengan baik.

Bagaimana persiapan venue hingga H-1?

Venue semua sudah siap untuk pertandingan-pertandingan. Sudah mulai banyak pertandingan meskipun pembukaan baru malam hari. Misalnya, di cabang dayung pagi sudah ada final, lalu ada polo air, dan tentu saja sepakbola. Sepatu roda juga sudah. Setelah pembukaan, hampir semua cabang sudah akan mulai bertanding.

Sepertinya masyarakat Indonesia tak merasakan gebyar penyelenggaraan SEA Games. Apa yang salah dengan promosi event ini?

Promosi harusnya masih bisa lebih baik lagi. Kalau di Palembang, antusiasme masyarakat luar biasa. Semua orang mau datang ke pembukaan, tapi kapasitasnya terbatas, karena sebagian tempat digunakan untuk panggung dan sebagainya. Jadi, tak semua bisa tertampung. Tapi, masyarakat bisa menonton lewat televisi. Yang jelas, kita perlu sambut dan dukung atlet-atlet kita.

Soal target medali. Realistiskah target kontingen Indonesia merebut 150 medali emas untuk menjadi juara umum?  Soalnya, target dari tiap-tiap cabang olahraga jika diakumulasikan hanya 100 medali emas.

Kalau target, yang menentukan adalah masing-masing Pengurus Besar (PB) cabang olahraga. Mereka yang mengevaluasi atlet, kemudian menetapkan target masing-masing. Kami cuma mentotal saja--dari bulutangkis berapa, dari angkat besi berapa, dari karate berapa. Dari situ, kami total dapatnya segitu. Kalau dapatnya segitu, Insya Allah bisa jadi juara umum. Saya bilang tak apa-apa target meleset, yang penting meleset ke atas … hahaha.

Bagaimana persiapan atlet kita hingga saat ini?

Atlet semua sudah siap. Mereka sudah berlatih cukup lama dan masing-masing PB punya road map menuju SEA Games ini. Ada uji coba di dalam dan luar negeri. Kalau saya tanya, atlet bilang sudah tidak sabar menunggu lawan.

Sudah lama kita tak pernah juara umum lagi, bahkan terpuruk. Apa tidak kelewat optimistis target juara umum itu?

Kita negara paling besar di ASEAN. Sudah waktunya kita bangkit lagi di bidang olahraga. Olahraga kita memang sempat terpuruk setelah krisis ekonomi tahun 1998. Bahkan, ranking kita sempat merosot ke ranking 5 di SEA Games. Tapi, alhamdulillah, kita berhasil bangkit kembali. Tahun 2007 kita ranking 4, tahun 2009 ranking 3. Sekarang, kita mau melompat dari ranking 3 langsung ke ranking 1. Yang penting, kita tekadkan dulu, optimis dulu. Kerja keras. Setelah kerja keras, baru kita serahkan hasilnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Jika Indonesia benar bisa  kembali menjadi juara umum SEA Games, apa target berikut? Bagaimana dengan Olimpiade 2012 dan Asian Games 2014?

Event-event olahraga itu kan datang terus. Tahun ini SEA Games, tahun depan kita mengirim atlet kita ke Olimpiade, ada juga PON. Pada 2013 ada Islamic Solidarity Games, 2014 itu Asian Games lagi di Korea. Jadi semuanya harus berkesinambungan. Makanya regenerasi atlet kita juga harus bagus, berkesinambungan. Pembinaan usia muda harus fokus, supaya ketika penampilan atlet senior menurun, yang muda sudah siap menggantikannya.

Chery Perluas Jaringan Diler di Kota Satelit Jakarta
Pemain Arema FC rayakan gol

Ini Hal Paling Diwaspadai Arema FC dari PSM Makassar

Arema FC menaruh kewaspadaan tinggi pada laga hidup dan mati melawan PSM Makassar. Laga

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024