Marzuki: Anggota DPR Hedon Tak Sampai 5%

Mobil Mewah Anggota Dewan
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews – Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan, anggota DPR yang bergaya hidup mewah dan berperilaku hedon bukan mayoritas. Menurutnya, hanya segelintir anggota dewan yang seperti itu.

Nggak banyak, nggak sampai 5 persen. Itu pun kami imbau agar perilaku itu diubah, karena mereka kan wakil rakyat. Jadi harus berempati,” kata Marzuki di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 15 November 2011.

Marzuki berpendapat, seharusnya setiap anggota DPR memang mempersiapkan dan menyesuaikan diri ketika menduduki jabatan mereka sebagai wakil rakyat. “Ada yang beralasan dari dulu sudah kaya. Tapi harusnya menyiapkan diri untuk tampil sesuai sebagai wakil rakyat,” ujar politisi Demokrat itu.

Marzuki juga mengimbau kepada Ketua KPK Busyro Muqoddas sebagai pihak yang pertama kali mengidentikkan anggota DPR dengan perilaku hedonisme, agar lebih banyak bekerja terlebih dahulu sebelum melemparkan berbagai kritik.

“Sebaiknya Pak Busyro lebih banyak menampilkan kinerja daripada berbicara,” kata Marzuki. Ia menambahkan, boleh-boleh saja Busyro melontarkan kritik keras kepada anggota dewan, asal pekerjaannya sendiri di KPK bisa selesai dengan baik.

“Kalau ada kasus korupsi misalnya, silakan KPK tindak lanjuti. Tidak usah banyak statement di media. Pokoknya DPR mendukung,” kata Marzuki.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Anis Matta meminta Busyro memberikan penjelasan mengenai maksud pernyataannya yang mengaitkan perilaku politikus dengan hedonisme. “Harus ada penjelasan tentang motif di balik itu. Lebih bagus beliau saat ini fokus saja dulu terhadap pekerjaannya,” ujar Anis sependapat dengan Marzuki.

Anis juga mengimbau agar Busyro tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dapat menimbulkan polemik. Apalagi, kata dia, pekerjaan KPK juga banyak yang belum selesai, misalnya dalam mengungkap kasus skandal Bank Century.

Sementara politisi PDIP Eva Kusuma Sundari berpendapat, pernyataan Busyro mengenai perilaku hedonis para anggota DPR dipahami salah kaprah oleh masyarakat. “Gaya hidup bukan salah satu indikator kinerja, sehingga statement Pak BM (Busyro Muqoddas) malah mendorong masyarakat bergosip. Baik hedon maupun asketis, kalau tidak fungsional sebagai politisi dan tidak memberikan dampak bagi penyelesaian masalah, keduanya harus dikecam,” kata Eva. (umi)

Prabowo Bertemu Cak Imin, PAN: Jangan Langsung Artikan PKB Sudah Pasti Gabung
VIVA Militer: Gedung Konsulat Iran di Damaskus hancur akibat serangan Israel

Jenderal Zahedi Tewas Dibunuh Israel, Iran Tarik Pasukan dari Suriah

Pasukan Iran ditarik dari wilayah selatan Suriah.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024