- REUTERS/Lucy Nicholson
VIVAnews - Para demonstran di New York Amerika Serikat (AS) berharap bisa menghentikan perdagangan saham di Bursa Saham New York pada hari Kamis mendatang. Aksi itu dilakukan sebagai bentuk perayaan dua bulan aksi Occupy Wallstreet yang memprotes ketidakadilan ekonomi.
Para penggalang demonstrasi menyatakan aksi pada hari Kamis, 17 November 2011 itu merupakan aksi paling provokatif yang digelar kelompok massa tersebut. Bahkan, demonstran memperkirakan akan banyak peserta aksi yang ditangkap oleh aparat keamanan.
"Saya yakin kami akan menghadapi kondisi ini dengan mata terbuka. Namun aksi ini untuk memprovokasi ide dan diskusi, bukan prpvokasi mengajak kekerasan," ujar Juru Bicara Occupy WallStreet, Ed Needham, seperti dikutip Reuters, Selasam 14 November 2011.
Pemrotes rencananya akan melancarkan aksi jalan kaki menuju Wall Steert dari sejumlah basis kegiatan di sebuah taman yang berjalan dua blok. Massa akan disebar di sejumlah jalur kereta bawah tanah guna menceritakan mengenai orang-orang Amerika yang dilucuti hak-haknya. Para demonstran akan berkumpul kembali pada hari Kamis untuk sebuah long march melintasi Jembatan Brooklyn.
Bulan lalu, lebih dari 700 orang ditahan aparat kepolisian karena melakukan aksi serupa yaitu melintasi jembatan ketika para demonstran menduduki jalan dan menolak untuk dipindahkan.
Dalam akun Facebook dari gerakan Occupy Wall Street, para aktivis mengirimkan pernyataan berisi kalimat "Kami akan menutup Wall Street,". Dalam media sosial itu juga dikatakan "Kami akan membunyikan alam dari setiap orang dan menggelar carnival di jalan sebagai bentuk perayaan bahwa ekonomi Wall Street telah berakhir."
Juru bicara dari otoritas bursa New York tidak mau berkomentar mengenai ancaman aksi para demonstran itu.
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Timnas Indonesia U-23 Raih Tiket Olimpiade Paris
Wapres Ma'ruf Amin Dorong Timnas Indonesia U-23 Raih Tiket Olimpiade Paris 2024. Indonesia masih punya kesempatan playoff melawan Timnas Guinea.
