Indonesia Dapat Pinjaman US$ 6 Miliar

VIVAnews - Pemerintah mendapatkan komitmen pinjaman bilateral dan multilateral senilai US$ 6 miliar. Dana itu cukup untuk menutupi pembiayaan anggaran seandainya pemerintah menghadapi risiko pasar.

"Itu bila obligasi yang kami jual tidak ada peminatnya," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Istana Negara, Jakarta, Selasa, 2 Februari 2009.

Namun, dia menekankan jika obligasi Indonesia tak laku tidak berarti produk dan perekonomian negeri ini sedang jelek. Itu lebih disebabkan oleh persoalan dana di dunia memang sedang dipakai memperbaiki dan konsolidasi neraca masing-masing lembaga keuangan.

"Semua lembaga keuangan internasional mengalami konsolidasi sisi neracanya," kata dia. Kondisi itu akan mempengaruhi kemampuan lembaga-lembaga tersebut dalam menjalankan fungsi intermediasi sehingga berpengaruh pada sektor riil dunia.

Di sisi lain, lembaga keuangan internasional juga akan memperkuat neraca masing-masing. Dampak kepada pasar yang sedang tumbuh, emerging market yakni suplai modal terhadap negara di dunia akan mengalami penurunan drastis. Karena itu, ekonomi dalam negeri masih belum pasti.



Resep Gampang Masak Nugget Ayam di Rumah, Dijamin Anak Pasti Suka
Presiden terpilih Prabowo Subianto (Dok. Istimewa)

Kata Prabowo Keberlanjutan Tetap Butuh Perbaikan

Presiden RI terpilih Prabowo Subianto mengatakan, keberlanjutan yang akan diterapkan oleh pemerintahannya kelak tetap melakukan sejumlah perbaikan.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024