Kemenkeu: Peluang Kenaikan Harga BBM Tertutup

Anny Ratnawati
Sumber :
  • VIVAnews/Adri Irianto

VIVAnews - Kementerian Keuangan menegaskan bahwa peluang untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebesar Rp1.000 per liter seperti yang diusulkan oleh Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Widjajono Partowidagdo, sudah tertutup. Pemerintah bersikeras melakukan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi sebagai upaya pengendalian.

Wakil Menteri Keuangan, Anny Ratnawati, menuturkan, pemerintah mengalokasikan anggaran subsidi untuk BBM cukup besar pada tahun ini dan 2012. Perhatian pemerintah saat ini adalah bagaimana upaya penghematan anggaran tersebut.

"Tapi, intinya yang penting bahwa subsidi itu alokasi di belanja kan besar, sehingga memang subsidi yang efisien menjadi konsentrasi kita bersama,” ujar Anny di Jakarta, Selasa 15 November 2011.

Hingga saat ini, dia melanjutkan, Kementerian Keuangan belum memikirkan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi. Fokus pemerintah saat ini hanya bagaimana mempercepat penyerapan anggaran hingga akhir tahun ini.

Anny menegaskan, pemerintah tidak ingin terburu-buru memutuskan kebijakan yang belum dikaji secara menyeluruh. Disinggung mengenai peluang untuk menaikkan harga BBM bersubsidi, ruang tersebut hampir tertutup. “Tahun depan tidak bisa dibicarakan, tahun ini belum dibicarakan. Itu harus di-review, tidak bisa tiba-tiba bikin statement, nanti bisa heboh,” katanya.

Pemerintah, dia menambahkan, menjamin tidak akan ada rencana kenaikan harga BBM bersubsidi pada tahun depan. Sebab, pemerintah sudah mematok alokasi anggaran subsidi BBM sebesar Rp123,5 triliun, tanpa menyertakan rencana menaikkan harga BBM. Program pemerintah terkait pengendalian konsumsi BBM adalah rencana pembatasan konsumsi BBM yang direncanakan mulai April 2012.

“Itu sebabnya kami sedang meminta Kementerian ESDM untuk betul-betul mengecek kembali seluruh kesiapannya. Karena April tahun depan mulai dilakukan terutama Jawa dan Bali. Kami minta bagaimana mekanismenya, SPBU sudah siap belum, sehingga nanti waktu yang dilakukan, dampak bisa diminimalisasi,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Herry Purnomo, mengatakan, dalam rencana kerja pemerintah pada 2012, tidak menyebutkan adanya kebijakan menaikkan harga BBM bersubsidi. Sebenarnya, secara hukum rencana menaikkan harga BBM bersubsidi bisa dilakukan tahun ini.

“By law bisa saja, tapi perlu dipertimbangkan lain-lainnya. Kalau 2012, yang ada adalah pembatasan, sudah ada di UU APBN 2012,” ungkapnya.

Sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mewacanakan kenaikan harga Premium minimal Rp1.000 per liter untuk mobil-mobil berkapasitas mesin kecil. Sementara itu, untuk mobil mewah, pemerintah akan melarang sama sekali untuk menggunakan BBM bersubsidi itu.

Wakil Menteri ESDM, Widjajono Partowidagdo, menjelaskan di Indonesia saat ini terdapat ada dua tipe mobil, yaitu mobil mewah yang akan dilarang menggunakan Premium. Tipe mobil kedua adalah kendaraan berkapasitas mesin kecil yang memang masih bisa menggunakan Premium.

"Yang naik Pajero tentunya tidak perlu menggunakan Premium, yang naik Avanza masih perlu Premium, bayarnya Rp5.000 hingga Rp6.000," kata Widjajono di Jakarta, Selasa 15 November 2011.

Widjajono mengatakan, dengan menaikkan harga Premium Rp1.000 per liter, pengguna mobil berkapasitas mesin kecil masih mendapatkan subsidi sebesar Rp3.500 per liter, karena harga Pertamax saat ini rata-rata mencapai Rp9.000 per liter. (art)

Bosan Pintu Cokelat? Coba 4 Warna Cerah Ini Biar Rumah Makin Aesthetic
Skuad Indonesia di Thomas Cup 2024

Thomas Cup dan Uber Cup Kobarkan Semangat Atlet Jelang Olimpiade 2024

M. Fadil Imran mengatakan partisipasi Indonesia dalam Thomas Cup dan Uber Cup tahun ini menjadi momen penguatan semangat para atlet menjelang Olimpiade 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024