Strategi Pertamina Agar Sekelas Petronas

KPK minta bantuan Pertamina selidiki kasus Petral
Sumber :
  • VIVAnews/Muhamad Solihin

VIVAnews - PT Pertamina akan menjadikan hulu sebagai titik fokus strategi dalam mengejar target perusahaan energi sekelas Petronas pada 2018 dan menjadi perusahaan 15 besar dunia pada 2023.

Dalam Rencana Program Jangka Panjang (RPJP) Pertamina, strategi hulu Pertamina antara lain dengan memaksimalkan pertumbuhan pendapatan, fokus pada operasi domestik, dan ekspansi internasional.

Di dalam negeri, Pertamina terus memburu bisnis hulu secara agresif dengan mengambil alih lapangan Offshore North West Java (ONWJ), yang sebelumnya dimiliki BP Indonesia. Selain itu, Pertamina juga mengambil alih blok West Madura Offshore (WMO).

Sejak lapangan tersebut diambil alih Pertamina, dari tahun ke tahun produksinya terus meningkat. Produksi lapangan ONWJ naik dari 21 ribu barel per hari menjadi 30 ribu barel per hari, sedangkan di lapangan WMO, Pertamina menargetkan kenaikan produksi dari 13.400 barel per hari menjadi 40.500 barel per hari dalam lima tahun ke depan.

Sadar tak bisa cuma mengandalkan produksi minyak dalam negeri, Pertamina juga memburu di luar negeri, seperti di Sudan, Qatar, Australia, Vietnam, dan Malaysia.  Dalam data aset Pertamina Hulu Energi, perusahaan memiliki 9 blok di tujuh negara. Pengelolaan blok tersebut bekerjasama dengan berbagai perusahaan migas internasional.

Pertamina memiliki satu blok di Malaysia yang berlokasi di offshore Sarawak. Blok SK-305 dikelola Pertamina bersama Petronas Carigali dan PVEP (Vietnam). Dalam blok ini Pertamina mempunyai saham kepemilikan 30 persen. Status blok SK-305 sejak Juni 2011 sudah mulai beroperasi.

Di Vietnam, Pertamina mempunyai dua blok, yaitu Blok 10 dan Blok 11,2. Pertamina mempunyai saham 11,20 persen dan sisanya dimiliki oleh Petronas Carigali, PVEP, dan Quad Energy SA. Saat ini status blok tersebut dalam  pengembangan dan dijadwalkan pada 2012 sudah mulai berproduksi.

Sedangkan di Australia, Pertamina mempunyai satu blok, yaitu blok BMG yang dikelola bersama Rock Oil Ltd, Beach Petroleum Ltd, Ceizo E&P Ltd, dan Sojitz Energy. Pertamina memiliki kepemilikan saham sebesar 10 persen dan hingga saat ini blok tersebut masih dalam fase non produksi.

Pertamina juga memiliki blok migas di Qatar bernama blok 3. Pertamina memiliki kepemilikan saham sebesar 25 persen dan sisanya dimiliki oleh Wintershall AG, Cosmo Energy dan E&D Ltd. Status blok tersebut sedang studi geologi dan geofisika dan estimasi pengeboran pada 2012.

Di Sudan, Pertamina memiliki blok 13 dengan saham sebesar 15 persen. Pertamina bersama-sama dengan CNPC sudapet, Dindir Petroleoum, Africa Energy, Express, dan Petroleum & Gas Co. Ltd. Saat ini masih dalam studi geologi dan geofisika.

Pertamina juga mempunyai dua blok di Libya, yaitu Blok 17-3 dan Blok 123-3 dengan kepemilikan saham 100 persen. Namun akibat situasi politik dan keamanan Libya yang belum stabil hingga saat ini, aktivitas Pertamina di kedua blok tersebut belum beroperasi.

Di Irak, Pertamina mempunyai blok 3WD yang merupakan blok onshore west dessert dengan kepemilikan blok 100 persen. Saat ini aktivitas blok tersebut masih dalam eksplorasi.

Tak tanggung-tanggung, untuk menjalankan target ini ini, sejak 2011 hingga 2015, Pertamina siap menggelontorkan dana Rp359 triliun. Alokasi terbesar, yaitu 85 persen, akan digunakan untuk investasi di sektor hulu. Sedangkan sisanya akan ditanamkan di sektor hilir.

Selain fokus di hulu, Pertamina juga fokus di hilir dengan membangun bisnis yang menguntungkan. Pertamina tak hanya sekadar menjalankan distribusi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebagai kewajiban, tetapi juga mementingkan margin. Sehingga Pertamina bisa meningkatkan nilai perusahaan. (eh)

Cara BRI Sikapi Ketidakpastian Global dan Era Suku Bunga Tinggi
Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Menyambut Anggota Keluarga Baru

Terungkap, Arti Nama Anak Perempuan Dude Harlino dan Alyssa Soebandono

Dude Harlino dan Alyssa Soebandono menyiapkan dengan baik sehingga nama anaknya itu memiliki arti yang bagus.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024