- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Anggota Komisi II dari Fraksi Demokrat, Ignatius Mulyono, mengungkapkan dirinya diminta tolong oleh Anas Urbaningrum untuk menyelesaikan proyek Hambalang. Namun, kubu Anas mengaku tidak tahu adanya permintaan tersebut.
"Saya tidak tahu ada pertemuan itu, tapi kan pertemuan-pertemuan antara Pak Anas dan kadernya banyak. Kalaupun ada permintaan itu, harus dilihat substansinya apakah menyimpang atau tidak," kata kuasa hukum Anas, Patra M Zen, saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 17 November 2011.
Menurut Patra, Anas pun belum pernah cerita kepadanya mengenai proyek Hambalang tersebut. Namun, Patra meyakini, bahwa Anas tidak terlibat dalam kasus korupsi di Hambalang. "Tidak ada sedikit pun Pak Anas terlibat dalam kasus tersebut," ujar Patra yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Pemberantasan Korupsi DPP Demokrat itu.
Menurut Patra, saat ini Anas pun masih menunggu selesainya proses persidangan mantan bendaharanya, Muhammad Nazaruddin. Dengan selesainya kasus tersebut, lanjut Patra, maka pihaknya berharap kasus laporan pencemaran nama baik bagi Nazaruddin juga dapat dilanjutkan.
"Dulu kan sudah pernah kami laporkan ke polisi dugaan pencemaran nama baik yang diduga dilakukan Nazaruddin kepada Pak Anas, tapi masih menunggu selesainya persidangan dulu," ujarnya.
Sebelumnya, anggota Komisi II DPR, Ignatius Mulyono, mengungkapkan pernah diminta Anas untuk mengurus proyek Hambalang. Ignatius diminta untuk melobi Badan Pertanahan Nasional untuk menyelesaikan tanah Hambalang.
"Ya, saya diminta bantuan untuk menguruskan tanah Pak Menpora, ini karena kebetulan mitra kerja Komisi II kan dengan BPN," kata Ignatius saat dihubungi VIVAnews.com, Kamis 17 November 2011.
Menurutnya, permintaan itu disampaikan langsung oleh Anas yang saat itu masih duduk sebagai Ketua Fraksi Demokrat. Pertemuan digelar di ruangan Ketua Fraksi. "Saat itu ada Pak Nazaruddin juga, dan Pak Nazar juga meminta hal yang sama kepada saya," ujarnya.
VIVANews sudah menelepon Anas untuk mengkonfirmasi keterangan Ignatius Mulyono itu, tapi telepon selulernya mati. Pesan pendek yang dikirimkan juga belum berbalas.
Proyek pembangunan Stadion Hambalang di Sentul, Jawa Barat dilaksanakan oleh PT Adhi Karya sejak 2010. Adhi Karya bekerjasama dengan PT Wijaya Karya dengan komposisi pengerjaan masing-masing berbanding 70 persen dan 30 persen.
Muncul adanya dugaan proyek ini menyimpang setelah bekas Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazarudin menyebar tudingan adanya permainan anggaran. Nazarudin mengatakan, sekitar Rp50 Milyar dari dana proyek itu mengalir ke Kongres Partai Demokrat tahun lalu. Petinggi Partai Demokrat membantah keras dan juga Anas sudah berkali-kali membantah tuduhan itu. (eh)