- sharemarketbasics.com
VIVAnews - Pemerintah mencatat defisit anggaran hingga saat ini mencapai sekitar Rp120 triliun atau sebesar 1,6 persen dari produk domestik bruto (PDB). Guna menekan angka defisit itu, pemerintah telah mengurangi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN).
"Iya, kita sudah menempuh upaya-upaya itu (pengurangan penerbitan SBN) untuk mengefisienkan dana pembiayaan," ujar Kepala Bidang Analisis Fiskal Pusat Kebijakan Ekonomi Makro BKF, Rofiyanto Kurniawan, saat ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Kamis 17 November 2011.
Sektor pendidikan, Rofiyanto melanjutkan, menjadi salah satu penerima anggaran terbesar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, disinyalir anggaran yang besar ini tidak terserap sempurna.
"Angka pendidikan itu kan meningkat pesat di APBN-P," imbuhnya. Anggaran pendidikan dalam APBN 2011 dialokasikan sebesar Rp246 triliun.
Pemerintah, dia menambahkan, tetap berharap pada kuartal akhir tahun ini, penyerapan anggaran dapat digenjot. Sebab, jika tidak dilakukan akan mengganggu kinerja pertumbuhan Indonesia.
Penyerapan anggaran yang lamban ini, menurut Rofiyanto, merupakan salah satu kelemahan yang terus diperbaiki pemerintah. Untuk 2011, pemerintah berharap realisasi penyerapan anggaran pada akhir tahun bisa 93 hingga 94 persen. (art)