Rupiah Bergejolak, Menkeu Waspada

VIVAnews - Fluktuasi nilai tukar yang membuat rupiah kembali terpuruk diwaspadai Menteri Keuangan Sri Mulyani. Senin 2 Februari 2009 ini, rupiah ditutup di posisi Rp 11.600-Rp 11.700/US$. Namun Menkeu yakin pelemahan itu hanya bersifat sementara.

"Itu temporer. Kita akan lihat apa yang kita sebut adjusment dari neraca pembayaran tres dunia, kondisi di AS sendiri. Sebab kalau ada pengumuman yang melemahkan mereka, maka sentimen terhadap dolar akan berubah," kata Menkeu Sri Mulyani di Kantor Presiden, Jakarta, Senin 2 Februari 2009.

Jika kondisinya seperti itu, kata Menkeu, pemerintah hanya mewaspadai saja deviasi dan volatilitas nilai tukar itu. Sepanjang masih dalam range yang bisa di-adjust atau disesuaikan dengan perhitungan-perhitungan kalkulasi bisnis dan risiko anggaran, maka pemerintah akan mengajust-nya.

"Makanya setiap kali ada persoalan di satu hari dengan range besar, apakah ada utang yang jatuh tempo,, atau permintaan untuk impor yang meningkat atau permintaan terhadap dolar yang meningkat, kita akan lihat," katanya. Soal adjusment ini, kata dia, masih akan berlangsung, sehingga pemerintah akan menelitik kasus ini bukan dalam kasus harian saja.

Hari ini, rupiah sempat menyentuh level 11.950/US$. Bahkan di pasar uang antarbank Jakarta, rupiah sempat menyentuh level 12.000. Namun saat ditutup rupiah berhenti di level Rp 11.662/US$. Sedangkan kurs tengah mata uang asing BI, rupiah berada di posisi Rp 11.700/US$.

Kemenparekraf Kick Off Fase Bootcamp Apresiasi Kreasi Indonesia (AKI) 2024, Diawali Dua Kota Ini
Ketua DPW PKB Jakarta, H. Hasbiallah Ilyas di Jakarta Timur

PKB Siapkan Calon Potensial di Pilgub DKI 2024, Hasbiallah Ilyas Ungkap Kriterianya

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah membuka pendaftaran bagi para calon yang hendak maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024