- Antara/ Feny
VIVAnews - Momentum SEA Games XXVI di Palembang digunakan banyak orang untuk mencari nafkah. Tidak terkecuali Yenny, yang merupakan pedagang pempek, yang harus berjuang sendiri menghidupi dua anaknya.
Yenny harus putar otak untuk bisa masuk dan berdagang di kawasan Jakabaring Sports City karena tidak memiliki tanda pengenal SEA Games 2011 khusus pedagang. Namun, wanita 56 tahun tersebut tidak patah semangat.
Di bawah terik matahari Palembang yang panas, Yenny tetap semangat menjajakan dagangan pempeknya. Hal itu dilakukan untuk menghidupi dua dari tiga anaknya yang masih mengecap pendidikan.
"Suami saya sudah lama meninggal. Sekarang saya harus membiayai dua anak saya. Yang satu, Rizal, masih kuliah di Universitas Sriwijaya jurusan Poltek. Satunya Rina masih kelas 2 SMA," papar Yenny.
Yenny mengaku dengan adanya acara SEA Games ini, dagangan pempek yang dijual Rp1500 hampir setiap hari habis. Yenny pun menganggap SEA Games 2011 ini sebagai bagian rezeki Tuhan.
"Biasanya saya bawa 150 buah kalau hari biasa tidak habis. Sekarang saya bawa 200 buah hampir selalu habis. Alhamdulillah mas, ini rezeki dari Tuhan," pungkasnya.