- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews - PT Visi Media Asia Tbk menyatakan bahwa kepemilikan saham VIVA pada saat sebelum dan setelah penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sebagian besar diperuntukkan bagi investor lokal, sedangkan porsi investor asing hanya sedikit.
"Fokus manajemen lebih memberikan kesempatan pada investor lokal, hampir lebih dari 81 persen," kata Presiden Direktur Visi Media Asia, Erick Thohir, pada konferensi pers usai pencatatan perdana (listing) saham VIVA di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 21 November 2011.
Sementara itu, Vicky Ganda Saputra, Executive Director of Investment Banking PT Danatama Makmur, yang merupakan penjamin pelaksana emisi saham yang ditunjuk dalam IPO VIVA bersama PT Ciptadana Securities, mengatakan bahwa dirinya juga terkejut dengan minat investor asing yang cukup besar. Padahal, perseroan fokus pada investor lokal.
"Dari awal kami fokus ke domestik, tetapi ini ada asing juga, kami juga kaget. Asingnya bukan yang besar-besar kok, rata-rata dari Singapura, dananya kecil-kecil," kata Vicky.
Menurut Vicky, porsi kepemilikan saham VIVA berdasarkan investor yaitu untuk individu atau ritel mencapai 19,59 persen, sedangkan institusi 80,41 persen dengan total Rp1,56 triliun.
Berdasarkan geografis, investor VIVA dari luar negeri pada saat sebelum IPO mencapai 18,3 persen, sedangkan investor domestik 81,7 persen. "Asing itu dibatasi tidak lebih dari 20 persen," ujar Vicky.
Tapi, setelah IPO, Vicky menjelaskan, porsi saham berubah. Bahkan, porsi kepemilikan asing cenderung menyusut. Berdasarkan geografis, investor asing usai IPO mencapai 8,66 persen, sedangkan sisanya untuk investor lokal menjadi 91,34 persen. (art)
Petinggi PPP Minta Pimpinan Realistis Segera Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Ketua Mahkamah Partai PPP Ade Irfan Pulungan meminta partainya realistis dan segera merapat ke koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
