Asing Minati Lahan Industri Sinar Mas

Landmark Kota Deltamas
Sumber :
  • Panoramio/Ikung Adiwar

VIVAnews - PT Sinar Mas Land mengungkapkan, Greenland International Industrial Center (GIIC), Kawasan industri hijau di kawasan Kota Deltamas Cikarang Bekasi semakin diminati investor asing.

"GIIC sangat diminati investor, bahkan zona I seluas 450 hektare sudah habis terjual," kata Managing Director Corporate Strategy and Services Sinar Mas Land, Ishak Chandra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa 22 November 2011.

Sebagian besar investor di GIIC, kata Ishak, adalah perusahaan-perusahaan asing di antaranya perusahaan otomotif asal Jepang. "Beberapa investor juga sudah berkomitmen untuk menempati GIIC seperti Takata (pabrik sabuk pengaman), Astra Otoparts, Yahata, dan Shiroki," tuturnya.

Menurut Ishak, keunggulan GIIC dibanding kawasan industri hijau lainnya adalah GIIC menolak pemakaian batu-bara sebagai salah satu sumber energi yang digunakan di pabrik. "Industri yang akan masuk dengan GIIC, selalu diseleksi dengan ketat.

PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan

Salah satu seleksinya adalah material utama yang dipakai sebagai energi pabrik dan bahan baku pembuatan produk. Jangan sampai menggunakan produk yang sangat mencemari lingkungan, seperti batu bara. Kami tidak kenal kompromi untuk Industri yang menggunakan batu bara. Inilah yang menjadi keunggulan GIIC dibanding kawasan industri hijau lainnya di Indonesia," kata dia.

Sedangkan untuk limbah cair, tambahnya, para calon investor telah diberikan arahan mengenai batas-batas yang harus dipenuhi oleh pabrik-pabrik yang akan menggunakan pengolah limbah yang telah disediakan oleh GIIC. "Jadi, seandainya limbah cair dari pabrik, nilainya masih melibihi batas-batas sesuai aturan kami, pabrik tersebut harus melakukan pre-treatment terlebih dahulu sebelum membuang ke tempat pengolahan limbah cair yang disediakan GIIC," tutur Ishak.

Ishak mengaku sebenarnya, rata-rata kawasan industri telah menyediakan pengolah limbah, tetapi membedakan dengan GCII adalah kontrol di lapangan. "Kami sangat ketat mengawasi batas-batas atau parameter mengenai nilai limbah, polusi udara dan tingkat kebisingan yang memang dari awal telah kami bicarakan dengan investor," tambahnya.

Kembangkan Zona II GIIC

Sementara itu, untuk memenuhi tingginya minat investor terhadap kawasan industri hijau terutama GIIC, Sinar Mas Land saat ini sedang mengembangkan zona II GIIC seluas 300 hektare. Zona ini, pada akhir 2012 sudah siap diserahterimakan kepada para Investor.

"Tingginya minat terhadap kawasan Industri Hijau, terutama GIIC menandakan para investor sekarang sudah mulai sadar pentingnya pelestarian lingkungan," kata Ishak.

Ishak melanjutkan, untuk mengantisipasi melonjaknya kebutuhan tempat tinggal dan hiburan, kawasan Kota Deltamas akan dikembangkan Service Apartment untuk para ekspatriat, restoran keluarga, pusat rekreasi keluarga, pusat olahraga dan rumah tinggal bagi para pekerja/profesional yang bekerja di lingkungan GIIC.

Viral Emak-emak di Taput Dituduh Curi Ketang Dihukum Telanjang, Begini Kata Polisi

Selain GIIC, Sinar Mas Land juga tengah mengembangkan BSD Green Office Park, sebuah kawasan perkantoran yang terletak di BSD City yang juga berkonsep ramah lingkungan.

Kawasan perkantoran ini juga telah meraih Green Certified dari lembaga internasional, Building Construction Authority (BCA) yang bermarkas di Singapura dan Green Property Award di ajang Indonesia Green Award 2011.

"Buat kami, Green Concept bukanlah sekedar gimmick untuk keperluan marketing, Green Concept buat kami adalah komitmen," tegas Ishak. (ren)

BYD Pajang Mobil Konsep Ocean-M di Auto China 2024
Singapore Tourism Board Memperbaharui Kemitraan dengan GDP Venture

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

Hasil dari kerjasama ini, ia akan mendorong kuat minat para wisatawan Indonesia untuk berwisata ke Singapura.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024