- ANTARA/Arief Priyono
VIVAnews - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperkirakan kuota bahan bakar minyak subsidi pada 2011 sebanyak 40,49 juta kiloliter tidak akan cukup hingga akhir tahun. Hingga Oktober 2011, konsumsi BBM subsidi telah melewati 2,72 persen dari kuota yang ditetapkan untuk Januari-Oktober 2011.
"Perkiraan kebutuhan BBM subsidi pada 2011 diperkirakan melebihi kuota dan akan dilaporkan secara tersendiri kepada komisi VII DPR-RI," kata Dirjen Migas, Evita Legowo dalam rapat Evaluasi Kerja Kementerian ESDM 2011 di Komisi VII DPR-RI, Jakarta, Rabu 23 November 2011.
Evita berharap pembicaraan kuota BBM subsidi dengan Komisi VII diharapkan dapat berlangsung sebelum akhir Desember 2011. Evita memperkirakan konsumsi BBM subsidi akan melebihi sedikit di atas kuota yang telah ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2011.
"Tidak banyak, di kuota kan 40,49 juta kiloliter, tahun ini sepertinya lebih sedikit, 41 juta kiloliter koma sedikit," katanya.
Banyaknya penyalahgunaan BBM subsidi seperti digunakan untuk industri menjadi penyebab utama. Selain itu, Kementerian ESDM memprediksi terjadinya peningkatan konsumsi BBM subsidi memasuki libur Natal dan tahun baru. "Tapi, konsumsi sampai sekarang lebih tinggi," katanya.
Pendistribusian BBM subsidi selalu dimonitor oleh BPH Migas dan hingga Oktober 2011 telah melampaui 2,72 persen dari kuota Januari-Oktober 2011. Berdasarkan data BPH Migas, konsumsi BBM subsidi hingga Oktober
telah 85,02 persen atau 34,43 juta kiloliter dari kuota APBN-P 2011 sebanyak 40,49 juta kiloliter.
Untuk mendistribusikan BBM subsidi tepat sasaran, Kementerian ESDM terus melakukan penegakan hukum agar BBM subsidi tepat sasaran. BPH Migas bersama aparat kepolisian dan Pemda akan terus mengawasi agar
BBM subsidi tepat sasaran. (art)
Pakai Sepatu Lari Buat Olahraga di Gym, Hati-hati Bisa Bikin Cedera Ini
Ketika melakukan olahraga di pusat kebugaran, ada baiknya perhatikan penggunaan sepatu olahraga. Jangan sampai salah dan malah berujung pada cedera. Apa sebabnya?
