VIVAnews - Persoalan air merupakan salah satu perhatian masyarakat dunia selain persoalan makanan dan energi. Terlebih, sistem sirkulasi air dapat terpengaruh oleh perubahan iklim maupun eksploitasi air yang tidak seimbang.
Seiring dengan meningkatnya penduduk dunia, air bersih juga semakin langka. Paradigma yang saat ini berkembang bukan hanya terkait persoalan efisiensi maupun penyimpanan air, tapi lebih kepada penggunaan air demi mencapai kemakmuran.
“Kita harus hati-hati sebelum kita kekurangan air,” kata Menristek Gusti Muhammad Hatta usai membuka The Sixth Open Science Meeting di Puspitek, Serpong Tangerang, 28 November 2011.
Gusti menyebutkan, kondisi air di Indonesia sendiri masih dihadapkan pada kualitas, meski secara kuantitas, beberapa daerah sudah mampu mencukupi kebutuhan akan air. “Kualitas air di Indoensia menurun, salah satunya adalah akibat industri,” ujarnya.
Untuk itu, lanjut Gusti, perlu pencegahan limbah produksi yang mengotori air. Selain itu, Gusti menyebutkan, sebelumnya, saat menjadi menteri Lingkungan Hidup, ia menargetkan mengurangi limbah industri yang mengalir ke perairan sampai 50 persen. Selain itu, ia juga sudah mewajibkan industri untuk melaksanakan tiga program wajib terkait dengan limbah industri.
Sedangkan untuk Kemenristek, jelasnya Gusti, pihaknya akan membuat serta meyediakan alat sederhana yang dapat diterapkan di daerah pemukiman dan perkampungan. “Kita akan sediakan alat yang bisa olah air dengan energi matahari,” katanya.
Gusti juga menyoroti kota besar seperti Jakarta. Menurutnya, jika penggunaaan air dengan penyedotan dari dalam tanah tidak diawasi, maka perilaku itu akan mengancam Jakarta. “Kalau Perda tidak dijalankan, air laut cepat naik ke daratan,” ujarnya.
Jakarta, menurut Gusti, masih dalam kategori rendah penyimpanan dan penyerapan air, karena idealnya 30 persen wilayah harus memenuhi RTH. Sayangnya, saat ini hanya 10 persen wilayah Jakarta yang berkategori RTH.
Untuk mencari solusi terhadap persoalan air, Kemenristek menggandeng Royal Netherlands Academy of Arts and Sciences (KNAW) Belanda dan Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). Pertemuan para peneliti dua negara ini akan mengangkat permasalahan air dari berbagai aspek yang meliputi sifat kimia, tingkat polusi, ketersediaan, maupun dampak sosial bagi masyarakat. (adi)
Sumber :
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Praktisi hukum mengatakan bahwa tak menutup kemungkinan Sandra Dewi terlibat dalam kasus korupsi timah sang suami Harvey Meois yang merugikan negara sampai Rp271 triliun.
Kabar Duka, Ayah King Nassar Meninggal Dunia
JagoDangdut
15 menit lalu
Kabar duka menyelimuti penyanyi dangdut kenamaan King Nassar. Ayahanda tercintanya, H. Ahmad Hasan Sungkar, meninggal dunia pada hari Jumat, 29 Maret 202.
Selengkapnya
Isu Terkini