- ANTARA/Prasetyo Utomo
VIVAnews- Laba Citibank Indonesia turun dari Rp1,38 triliun pada September 2010 menjadi Rp1 triliunĀ per September 2011. Turunnya laba Citibank salah satu penyebabnya adalah imbas dari sanksi yang dijatuhkan oleh Bank Indonesia.
Menurut Citi Country Officer Citi Indonesia Tigor M. Siahaan, penurunan laba dikarenakan oleh turun nett interest margin (NIM) dari 5 persen menjadi 4,5 persen. Penurunan NIM ini dilakukan untuk menyesuaikan aturan BI agar bank memberikan suku bunga yang lebih murah. "Jadi kita kerja di volume, tidak apa-apa NIM turun. Kan NIM rendah belum tentu buruk," tambahnya.
Selain penurunan NIM, penurunan laba juga dikarenakan mahalnya biaya outsourching. Ditambah sanksi dari BI terkait dua bisnis Citibank yaitu pemberhentian penerbitan kartu kredit baru dan layanan priority banking bagi nasabah baru untuk sementara.
Beban tenaga kerja Citi Indonesia naik dari Rp549 miliar menjadi Rp677,2 miliar. Pendapatan bunga bersih perusahaan juga turun dari Rp2,39 triliun pada akhir 2010 menjadi Rp2,29 triliun pada September 2011.
Seperti diketahui BI menjatuhkan sanksi kepada Citibank atas dua kasus yang menimpanya. Citibank dilarang untuk menerima nasabah Citigold (segmen nasabah kaya) selama satu tahun.
BI juga melarang Citibank menerbitkan kartu kredit selama dua tahun dan melakukan penagihan kartu kredit oleh pihak ketiga selama dua tahun.