- VIVAnews/Fernando Randy
VIVAnews – Uji kepatutan dan kelayakan calon pimpinan KPK di Komisi III DPR RI telah usai. Hari ini, Jumat 2 Desember 2011, Komisi Hukum DPR itu akan memilih empat nama di antara delapan calon pimpinan KPK yang mereka anggap layak untuk menahkodai lembaga pemberantasan korupsi itu, lima tahun ke depan.
“Penetapan pimpinan KPK diumumkan hari ini juga. Sesuai undang-undang, nama-nama calon yang terpilih selanjutnya akan diserahkan kepada Presiden paling lambat tujuh hari sesudahnya,” kata Wakil Ketua Komisi III DPR Nasir Djamil kepada VIVAnews, Jumat 2 Desember 2011.
Nasir meyakini, proses pemilihan dan penetapan pimpinan KPK tidak akan memakan waktu lama. Menurutnya, sebelum malam tiba, KPK sudah akan memiliki pimpinan baru. “Proses pemilihan berlangsung siang ini. Sore sudah selesai lah,” ujar politisi PKS itu.
Sejauh ini, ungkap Nasir, terdapat sejumlah nama calon yang menguat di fraksi-fraksi, di antaranya praktisi hukum Bambang Widjojanto, mantan Ketua Pusat Pelaporan Transaksi Keuangan (PPATK) Yunus Hussein, staf ahli Jaksa Agung Zulkarnaen, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adnan Pandupraja, dan pengacara Abraham Samad.
“Itu nama-nama yang menguat setelah Komisi III melihat pemaparan visi, misi, dan program para calon,” kata Nasir. Ia menambahkan, hari ini, Komisi III juga mengundang Ketua KPK Busyro Muqoddas untuk hadir di DPR guna ditanyai kesediannya untuk menjabat kembali sebagai pimpinan KPK.
Busyro memang otomatis terpilih kembali menjadi pimpinan KPK tanpa harus menjalani seleksi, karena ia baru menjabat sebagai pimpinan KPK selama satu tahun menggantikan Ketua KPK terdahulu Antasari Azhar yang mundur sebelum waktunya karena tersandung perkara pidana.
Nasir menjelaskan, selain menetapkan empat pimpinan KPK yang baru, Komisi III juga akan memilih Ketua KPK. “Setelah kami menyaring empat nama pimpinan KPK, kami akan langsung memilih Ketua KPK, hari ini juga,” kata dia.
JK Ogah Komentari Wacana Anies Maju Pilgub Jakarta
Politisi senior Partai Golkar, Jusuf Kalla (JK) mengaku tak mau ambil pusing soal wacana Anies Baswedan yang ingin kembali maju di Pilgub Jakarta
