5-12-45: 6 Pesawat Hilang di Segitiga Bermuda

Peta kawasan Segitiga Bermuda
Sumber :
  • Wikimedia Commons

VIVAnews - Pada 66 tahun yang lalu, enam pesawat militer Amerika Serikat hilang di suatu perairan yang dikenal sebagai kawasan Segitiga Bermuda. Sebanyak 27 awak pesawat dan personel militer AS hingga kini tidak diketahui lagi.

Menurut laman stasiun televisi The History Channel, pada pukul 14.10 5 Desember 1945, lima pesawat pengebom torpedo Avenger milik Angkatan Laut AS yang tergabung dalam gugus tugas Flight 19 lepas landas dari Pangkalan AL Ft. Lauderdale di Florida untuk misi latihan rutin selama tiga jam.

Mereka dijadwalkan paling jauh terbang hingga 120 mil ke arah timur dan 73 mil ke arah utara sebelum kembali ke landasan. Namun, mereka tidak pernah kembali.

Dua jam setelah penerbangan, pemimpin skuadron, yang berpengalaman terbang di kawasan Bermuda selama lebih dari enam bulan, melaporkan bahwa kompas utama dan kompas cadangan yang digunakan gagal berfungsi sehingga posisi dia tidak diketahui.

Para pilot dari pesawat-pesawat lain pun mengalami masalah yang sama dengan kompas mereka saat terbang di perairan Segitiga Bermuda. Itu merupakan sebutan bagi suatu wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2, yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat, seperti dikutip dari ensiklopedia online Wikipedia.

Pihak AL pun menggunakan komunikasi radio untuk mencari tahu lokasi skuadron yang hilang itu. Namun, tidak pernah berhasil. Lebih dari dua jam kemudian, sekitar pukul 18.20, pihak pangkalan udara mendeteksi komunikasi radio dari pemimpin skuadron. Dia memerintahkan para anak buah untuk mendarat darurat karena pesawat mereka kehabisan bahan bakar.

Saat itu, lanjut The History Channel, pihak markas dengan pantauan radar berhasil mendeteksi keberadaan para pesawat skuadron Flight 19. Mereka berada di sekitar utara Bahama dan timur Pantai Florida.

Pada pukul 19.27, pihak AL mengerahkan sebuah pesawat dan tim SAR dengan berkekuatan 13 personel untuk mencari dan menyelamatkan rekan-rekan mereka yang hilang. Namun, tim SAR itu juga hilang kontak. Belakangan, muncul laporan dari awak sebuah kapal tanker yang berada di lepas pantai Florida, yang mengaku mendengar bunyi ledakan.

Hilangnya 14 awak skuadron Flight 19 dan 13 anggota tim SAR memaksa AL mengerahkan misi pencarian besar-besaran. Ratusan kapal dikerahkan, namun mereka tidak pernah menemukan para pesawat dan awak yang hilang.

Pimpinan AL akhirnya berkesimpulan bahwa enam pesawat dan 27 personel mereka tidak ditemukan karena menjadi korban amukan badai, yang turut menghancurkan bukti-bukti. Namun, kisah "Skuadron yang Hilang" itu menambah daftar misteri Segitiga Bermuda. Wilayah itu menjadi salah satu daerah yang berbahaya bagi pesawat dan kapal yang melintas.
 



BI Rate Naik Jadi 6,25 Persen, Begini Respons Dirut BRI
Pengacara Farhat Abbas.

Farhat Abbas Diperiksa Polisi Pekan Ini soal Laporan Penistaan Agama ke Pendeta Gilbert

Pengacara Farhat Abbas melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya terkait dugaan penistaan agama.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024