Syafii Maarif: Tunggu Saja Aksi Abraham Samad

Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma'arif (tengah)
Sumber :
  • ANTARA/ Reno Esnir

VIVAnews – Mantan anggota Komite Etik KPK Ahmad Syafii Maarif menaruh kepercayaan kepada pimpinan KPK yang baru terpilih pekan lalu.

Khusus kepada Ketua KPK terpilih Abraham Samad, Maarif mengatakan lebih baik masyarakat menunggu bagaimana dia bekerja. “Wait and see saja. Jangan terlalu banyak diberi komentar,” kata Maarif dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Selasa 6 Desember 2011.

Maarif menilai rekam jejak Abraham Samad sebagai aktivis antikorupsi di Sulawesi cukup bagus. Oleh karena itu, ia meminta semua pihak menunggu bagaimana sepak terjangnya sebagai Ketua KPK. “Kalau Samad mau menepati janjinya, itu baik sekali. Kan dia bilang, setahun kalau tidak bisa berbuat apa-apa, dia mundur. Kita lihat saja,” terangnya.

Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah itu menyatakan, persoalan pemberantasan korupsi tidak dapat dibebankan secara penuh kepada KPK. Negara dan aparatur pemerintahan, menurutnya, harus ikut serius dalam mendorong pemberantasan tindak pidana korupsi.

“Mengapa KPK banyak dikritik dan ratingnya turun, karena negara ini tidak serius dalam memberantas korupsi. Hanya omong. Istilahnya, 'Kita hunus pedang melawan korupsi', tapi itu pedangnya bukan sungguhan, tapi pedang pelepah pisang,” kata Maarif sembari menambahkan, istilah itu ia peroleh dari seorang satpam di Yogya yang dikenalnya.

Sebelumnya, Abraham menjamin tak akan ada perbedaan perlakuan terhadap siapapun yang terbukti terlibat perkara korupsi. “Saudara saya pun saya gantung kalau bersalah. Tak ada tebang pilih, kita harus on the track,” ujar Abraham.

Komitmen untuk menyelesaikan kasus-kasus besar, menurut Abraham, bukan kontrak politik antara dirinya dengan DPR semata. “Seperti saya katakan, kami sidik semua. Tenang saja, jangan ragu. Apa yang disampaikan di Komisi III itu kontrak sosial, bukan kontrak politik. Jadi janji-janji saya bukan kontrak politik, tapi kontrak sosial,” ujarnya.

Haru, Angelina Sondakh Ungkap Inspirasi Kebaikan Mendiang Mooryati Soedibyo
Suntik vaksin

WHO: Imunisasi Global Menyelamatkan 154 Juta Jiwa Selama 50 Tahun Terakhir

Vaksin merupakan salah satu penemuan yang paling ampuh dalam mencegah sebuah penyakit yang selama ini ditakuti. Dan imunisasi global juga telah menyelamatkan154 juta jiwa

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024