- VIVAnews/Nur Farida Ahniar
VIVAnews - Deputi Gubernur Bank Indonesia, Hartadi A. Sarwono, mengatakan pertumbuhan kredit di tahun 2012 akan mencapai 27 persen. Pertumbuhan kredit hingga akhir Oktober 2011 mencapai 25,7 persen.
Pertumbuhan kredit 2011 itu ditopang kredit investasi sebesar 31,1 persen (year on year), kredit modal kerja sebesar 24,7 persen dan kredit konsumsi sebesar 23,8 persen.
"Itu artinya kualitas dari pertumbuhan kredit kita cukup bagus tahun 2011. Totalnya juga mungkin 27 persen kita harapkan pada 2012," ujar Hartadi di Jakarta, Senin 12 Desember 2011.
Menurut Hartadi, pertumbuhan kredit sebesar 27 persen itu sangat mungkin karena proyeksi pertumbuhan ekonomi 2011 sebesar 6,5 persen dan pada 2012 sebesar 6,5 persen. “Kita ambil 6,5 persen. Maka pertumbuhan kredit 27 persen masih cukup,” ujarnya.
Bank Indonesia mengharapkan kredit lebih banyak mengalir ke kredit investasi dan modal kerja. Indikator perbankan yang yaitu rasio kredit bermasalah (NPL) yang secara gross tercatat 2,7 persen (Oktober 2011), jauh dibawah batas aman 5 persen. Sementara rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 17,2 persen.