Dahlan Tunjuk Dirut KA Bentuk BUMN Properti

Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.
Sumber :
  • Antara/ Rosa Panggabean

VIVAnews - Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, menunjuk direktur utama PT Kereta Api (PT KA) untuk memimpin pembentukan BUMN khusus yang akan menangani properti.

"PT KA itu kalau di negara lain untungnya bukan dari karcis, tetapi dari propertinya. Nanti berhubungan dengan Perumnas," kata Dahlan Iskan dalam rapat koordinasi BUMN di Gedung Pertamina, Jakarta, Senin 12 Desember 2011.

BUMN properti itu, Dahlan melanjutkan, nantinya akan menangani aset-aset perusahaan milik negara yang tidak produktif dengan perkiraan aset sekitar Rp500 triliun.

"Saat ini, banyak aset BUMN yang masuk kategori idle, sehingga jika disatukan akan dapat memberikan nilai tambah yang cukup besar," ungkapnya.

Menurut Dahlan, pola pengelolaan aset BUMN itu antara lain dapat dijual, kemudian hasilnya digunakan untuk pencetakan sawah-sawah baru.

Dia menambahkan, aset sebagian besar BUMN saat ini tidak produktif atau bahkan membenani perusahaan. "Bayangkan, ada BUMN yang setiap tahun harus membayar puluhan miliar rupiah hanya untuk pajak bumi dan bangunan. Padahal, aset berupa tanah tersebut tidak menghasilkan apa-apa. Ini yang nantinya akan dikelola dengan baik," kata dia.

Namun, Dahlan tidak merinci BUMN apa saja yang memiliki aset berupa tanah maupun gedung yang tidak produktif itu. Dia hanya menyebutkan aset berupa tanah cukup besar jumlahnya, termasuk komplek-komplek perumahan BUMN, maupun rumah mewah yang ada di kawasan elit seperti di Menteng, maupun Kebayoran Baru.

"Sebagian akan dikelola BUMN properti, sebagian lagi diserahkan kepada PPA (PT Perusahaan Pengelola Aset )," tuturnya.

Aset properti tersebut, menurut Dahlan, nantinya bisa dijual, sedangkan PPA sesuai kapasitasnya akan fokus pada restrukturisasi BUMN yang besar saja.

Dahlan optimistis, kinerja usaha BUMN properti tersebut akan eksis sejalan dengan terus meningkatnya bisnis properti di Tanah Air. "Di seluruh dunia, setidaknya 10 perusahaan besar di setiap negara pasti terdapat perusahaan yang bergerak di sektor properti," kata dia. (art)

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM
Ilustrasi sidang kode etik anggota polisi

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

Di lokasi kejadian, 5 polisi tersebut berlagak preman dengan menodong senpi ke korban lalu menghajar secara membabi buta.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024