- Kementerian Hukum dan HAM
VIVAnews - Direktorat Jenderal Imigrasi Departemen Hukum dan HAM resmi mencegah mantan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom, bepergian ke luar negeri. Selain mencegah Miranda, Imigrasi ternyata juga menarik paspor milik Miranda.
Hal tersebut diketahui dari data perlintasan pada tempat pemeriksaan imigrasi yang dikirimkan Wakil Menteri Hukum dan HAM, Denny Indrayana, ke VIVAnews.com, Selasa 13 Desember 2011.
Dalam data itu tertulis, Miranda sempat ditolak berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Changi, Singapura pada 26 Oktober 2010 pukul 19.54 WIB. Saat itu Miranda hendak pergi menggunakan Singapore Airlines bernomor SQ957.
Selain itu pula, terdapat keterangan bahwa paspor Miranda bernomor S215132 atas nama Miranda Swaray Gultom, telah ditarik. Padahal paspor yang diterbitkan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan pada 16 Juli 2008 itu berlaku hingga 16 Juli 2013.
Penarikan ini berdasarkan Surat Permohonan Larangan Bepergian Keluar Negeri No R2895/01-23/10/2010 dari Komisi Pemberantasan Korupsi RI tanggal 25 Okt 2010 yang dikeluarkan kepada perempuan kelahiran 19 Juni 1949 itu.
Pencegahan terhadap Miranda kini telah diperpanjang. Sebelumnya, masa cegah yang diberlakukan untuk Miranda telah berakhir pada 11 Oktober 2011. Perpanjangan ini dilakukan setelah tersangka kasus suap ini, Nunun Nurbaetie ditangkap oleh interpol di Thailand, Rabu 7 Desember 2011.
Miranda sudah berkali-kali membantah terlibat dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. "Saya tidak pernah menjanjikan memberi uang atau menjanjikan apapun kepada siapapun sebelum atau setelah pemilihan," kata Miranda usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Selasa 26 Oktober 2010. (umi)
Neta Pamer Mobil SUV Baru Rp200 Jutaan
Neta, pabrikan mobil listrik asal China, memperkenalkan empat model Neta L di pasar domestiknya. SUV berdesain modern ini menarik perhatian dengan teknologi canggih dan j
