- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Markas Besar Kepolisian menyatakan pengembalian Komisaris Polisi RB oleh Komisi Pemberantasan Korupsi harus disertai keterangan dan bukti yang kuat. Terutama mengenai kedekatannya dengan politisi Demokrat, Angelina Sondakh.
"Kalau memang dia melakukan pelanggaran disiplin atau etika profesi, ini juga harus didukung dari saksi-saksi dan bukti permulaan yang cukup. Tidak hanya semata-mata pengakuan dari yang bersangkutan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat, Brigadir Jenderal M Taufik, di Jakarta, Selasa 13 Desember 2011.
Taufik pun menilai kabar kedekatan Kompol RB dengan Angelina Sondakh yang mengemuka di media saat ini masih prediksi.
Saat ini, Polri belum mendapat surat resmi dari KPK. Taufik mengaku masih menunggu secara resmi pengembalian Kompol RB dari KPK. "Sampai saat ini kita masih menunggu," ujarnya.
Namun demikian, dia menyampaikan bisa saja sudah ada komunikasi KPK dengan Bareskrim Mabes Polri. Terkait itu, dia belum mengkonfirmasi Kabareskrim.
"Tetapi mekanismenya seperti itu. Jadi ada secara formal (komunikasi dengan Bareskrim) kalau memang proses pengembalian itu dilakukan," terangnya.
Mengenai kabar kedekatan dengan Kompol RB, Angie tidak membenarkan dan tidak membantahnya. "Saya temannya banyak, pengusaha ada, polisi ada, sampai tukang bakso, tukang koran. Banyak," kata dia. "Apalagi polisi, saksi nikah saya polisi, saksi mualaf saya polisi, yang ngurus surat-surat pernikahan saya polisi."
Angie menambahkan, yang penting persahabatan tidak melanggar hukum. "Dan melanggar etika serta pergaulan sosial," kata dia.
Sementara itu, Kompol RB masih belum dapat dikonfirmasi. Saat dihubungi, dia tidak mengangkat telepon selularnya. (umi)
Kisah Heroik Anggota TNI Keturunan Tionghoa Tak Bocorkan Rahasia Negara Meski Disiksa Musuh
Ada kisah menarik dari seorang prajurit elit TNI Angkatan Laut keturunan Tionghoa yang menjadi sorotan dalam konflik Indonesia dan Malaysia beberapa tahun silam.
