Polri Janji Investigasi Pembantaian Lampung

Pembunuhan Brutal Petani di Lampung Diadukan ke DPR
Sumber :
  • tvOne

VIVAnews – Kabag Penum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar menyatakan, pihaknya akan mencari tahu kebenaran kabar pembunuhan keji yang diduga dilakukan aparat penegak hukum di daerah Mesuji, Lampung, awal tahun 2011.

Boy mengatakan akan menggali informasi, apakah persoalan itu terkait masalah konflik di antara pengelola kebun dan warga, atau karena masalah lain. “Kami nanti akan mencari tahu. Kami sedang menunggu penelusuran lebih lanjut di Lampung maupun Sumatera Selatan,” kata Boy saat menggelar jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu 14 Desember 2011.

Dia mengemukakan, bila ada bahan-bahan akurat dari para pengadu yang merasa dirugikan, hal itu sangat bermanfaat bagi upaya penelusuran Polri. Sejauh ini, kata dia, komunikasi antara Mabes Polri dan Polda Lampung tengah berjalan.

“Kami sedang mencari data-data terkait dengan adanya konflik-konflik beberapa waktu lalu, terutama terkait konflik antara pengelola lahan dengan pihak masyarakat,” jelasnya.

Komnas HAM Sudah Laporkan

Ketua Komisi Nasional Ham Asasi Manusia, Ifdal Kasim, menyatakan bahwa pembunuhan keji terhadap warga Mesuji, Lampung, adalah kasus lama yang terjadi pada awal 2011. Komnas HAM bahkan sudah sejak lama melaporkan kasus tersebut kepada pihak yang berwajib.

“Kasus itu sudah pernah kami selidiki, bahkan kami sampaikan dan laporkan ke polisi. Tapi belum ada tindakan sampai sekarang, seperti dibiarkan,” kata Ifdal ketika dihubungi VIVAnews. Ia pun menyesalkan polisi yang tidak cepat mengusut konflik Mesuji yang berakhir dengan pembunuhan bahkan pembantaian tersebut.

Ifdal menjelaskan, pembunuhan di Mesuji terjadi karena konflik antarmasyarakat. “Preman-preman pemilik tanah diduga membunuh petani yang menyerobot tanah suatu perusahaan,” ujar Ifdal. Lebih lanjut ia bahkan mengungkapkan, pembunuhan semacam itu bukan hanya terjadi sekali di Lampung.

“Di daerah situ memang banyak konflik tanah yang yang berakhir dengan pembunuhan. Selain Mesuji, terjadi juga di Kabupaten Tulang Bawang, Lampung. Di sana memang daerah yang sangat keras,” kata Ifdal. Video pembunuhan-pembunuhan itu, kata Ifdal, bahkan sudah lama beredar di publik.

“Sebetulnya video itu tidak bisa dilihat oleh umum, karena itu kekejaman yang sangat luar biasa. Pelakunya pun seharusnya segera ditangkap,” tegas Ifdal. Komnas HAM, menurutnya, sudah melaporkan kasus tersebut ke Polsek dan Polda Lampung.

Soal pelaku pembunuhan yang diduga melibatkan aparat penegak hukum, Ifdal mengaku tidak tahu pasti. “Kami belum mendapat indikasi yang jelas. Ada juga yang bilang, (oknum berseragam) itu adalah preman-preman dari perusahaan yang punya tanah,” kata Ifdal.

PT Silva Inhutani sebagai perusahaan yang disebut-sebut berada di balik pembantaian tersebut, membantah adanya peristiwa sadis yang terjadi di lokasi perusahaan mereka. “Indonesia itu negara hukum. Bagaimana mungkin bisa terjadi peristiwa seperti itu?” kata Sudirman yang mengaku sebagai staf akunting PT Silva Inhutani. Sebelumnya, dua staf di perusahaan itu menyatakan Sudirman adalah pejabat di perusahaan itu yang membawahi masalah Lampung. (eh)

PDIP Bisa jadi Oposisi, Bantu Pemerintah Mengkoreksi Bukan Saling Berhadapan
Singapore Tourism Board Memperbaharui Kemitraan dengan GDP Venture

Singapura Siap Sambut Kembali Wisatawan! STB dan GDP Venture Perbarui Kemitraan

Hasil dari kerjasama ini, ia akan mendorong kuat minat para wisatawan Indonesia untuk berwisata ke Singapura.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024