Layak Investasi, RI Jangan Tergantung Asing

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Sumber :

VIVAnews - Pengusaha muda menyambut baik kenaikan peringkat utang Indonesia oleh lembaga pemeringkat Fitch Ratings. Namun, Indonesia diharapkan tidak mengandalkan investasi asing, tetapi justru yang harus diprioritaskan adalah pengusaha lokal.

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Raja Sapta Oktohari, mengatakan perubahan peringkat itu adalah awal dari Indonesia yang memang memiliki iklim investasi lebih baik dan menjadi 'surga' investasi.

"Kita survive dari krisis juga bukan karena dana asing, maka itu, untuk mengakselerasinya, bank harus menyalurkan kredit, sehingga perbankan harus prioritaskan pengusaha lokal," kata Raja Sapta, ketika berbincang dengan VIVAnews, di Jakarta, Jumat, 16 Desember 2011.

Menurut dia, dengan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan pemerintah, Indonesia menjadi ladang investasi di semua sektor. Namun, Indonesia masih mempunyai kendala terutama pada konektivitas.

"Investasi di sektor infrastruktur cukup 'seksi'. Pada 2012 memang unik, karena investasi yang masuk ke Indonesia rata-rata dari Eropa. Sementara itu, kondisi Eropa belum pulih, Amerika Serikat juga masih belum, dan China lebih memilih investasi di dalam negeri. Maka itu, investasi harus dari dalam negeri sendiri," ungkapnya.

Investasi dari dalam negeri, menurut Okto --sapaan Raja Sapta Oktohari--, terutama dari sektor swasta dan pemerintah sebagai pelaku utama penggerak perekonomian. Dia berharap, pemerintah lebih selektif dalam penggunaan anggarannya dan memilih pada program-program yang lebih produktif.

"Misalnya, subsidi bahan bakar minyak (BBM) harus dihilangkan. Dengan dana yang besar, kita bisa menggenjot perekonomian, akan ada multiplier effect," kata dia.

Salah satu permasalahan yang terjadi, Okto menambahkan, di sektor perbankan --sebagai penggerak sektor privat di dalam negeri-- adalah belum menurunkan suku bunga kredit, padahal Bank Indonesia sudah menurunkan BI Rate.

"BI itu paling untung di Asia, bank kita masih tidak agresif menyalurkan kreditnya, malah lebih memilih menyimpan dananya," tuturnya.

Padahal, Okto melanjutkan, pada 2015 sudah memasuki pasar bebas melalui ASEAN Economic Community (AEC) dan menurut dia akan berbahaya jika pengusaha lokal tidak di inkubasi.

"Intervensi terhadap dunia usaha oleh semua stakeholder harus dilakukan, termasuk perbankan. Kita itu satu satunya negara dengan bunga kredit yang lebih besar dari inflasi," kata Okto.

Untuk itu, Okto berharap agar semua pihak bisa memanfaatkan peringkat investment grade ini, sehingga lebih berani berinvestasi terutama sektor swasta dan pemerintah. "Kita tidak minta disumbang, hanya minta disalurkan kreditnya. Nggak perlu andalkan dana-dana asing," tegasnya.

Seperti diketahui, Fitch Ratings menaikkan peringkat long term foreign dan local currency Issuer Default Ratings (IDR) Indonesia menjadi BBB- dari BB+ dengan outlook stabil. Sementara itu, country ceiling dinaikkan menjadi BBB, dan short term foreign currency IDR dinaikkan menjadi F3.

Peringkat Fitch terakhir terhadap Indonesia adalah pada 24 Februari 2011, ketika meningkatkan outlook sovereign rating Indonesia dari BB+/stabil menjadi BB+/positif.

Dalam siaran persnya, Direktur Fitch Asia-Pacific Sovereign Ratings Group Philip McNicholas, mengatakan upgrade kali ini didasarkan pada peningkatan kinerja perekonomian, likuiditas eksternal yang lebih kuat, rasio public debt yang rendah dengan tren yang terus menurun, dan kebijakan makro yang berhati-hati.

Indonesia juga dinilai maju pesat dalam mengatasi kelemahan struktural serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bahkan lebih baik dari proyeksi Fitch. Rendahnya ketidakseimbangan eksternal dan rendahnya inflasi akan memperkuat fundamental ekonomi Indonesia dan mendorong peningkatan peringkat sovereign Indonesia lebih lanjut

Fitch tetap menyoroti permasalahan kelemahan struktural seperti pendapatan per kapita dan penerimaan fiskal yang rendah, pasar keuangan domestik yang dangkal, dan permasalahan-permasalahan di bidang kualitas infrastruktur serta pemberantasan korupsi yang masih perlu diatasi. Namun, faktor-faktor tersebut tidak menjadi penghalang bagi kenaikan peringkat tersebut. (art)

Profil Sandra Dewi, Artis Cantik yang Suaminya Terjerat Kasus Korupsi
Sidang Lanjutan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum di MK

Kubu 03 Bantah Pemilu Ulang Hambat Pelantikan Presiden Terpilih: Alasan Mengada-ada

Kubu 03 Ganjar-Mahfud menyampaikan argumen Pilpres 2024 sudah disiapkan skenario dua putaran. Maka itu, tak ada masalah dengan pemilu ulang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024