- grewnews
VIVAnews - Tersangka penyebar cek pelawat saat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004, Nunun Nurbaetie hingga kini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kayandolpol RS Polri, Komisaris Besar Ibnu Hajar, mengatakan, tim dokter dari Rumah Sakit Polri beserta tim dokter Komisi Pemberantasan Korupsi masih bekerja dan memeriksa kondisi kesehatan Nunun. Untuk hasil kondisinya, kata Ibnu, akan diumumkan RS Polri Senin, 19 Desember 2011.
"Insya Allah besok akan dijelaskan secara lengkap. Katanya Kepala RS akan umumkan siang setelah dzuhur. Kalau saya tidak berwenang karena Bu Nunun tahanan KPK," ujar Ibnu saat dihubungi VIVAnews.com, Minggu 18 Desember 2011.
Pantauan VIVAnews.com, keluarga Nunun, yakni anaknya menjaga di kamar, sekitar pukul 12.30 WIB, mereka keluar dari kamar dan melanju pergi dengan kendaraannya. Menurut menantu Nunun, Dito, dirinya enggan mengomentari terkait dengan kondisi Ibu mertuanya. "Lebih baik tanya sama Kepala Rumah Sakit, dia yang lebih tahu kondisi Ibu saya," singkat dia.
Sebelumnya, dokter pribadi Nunun, Andreas Harry, menjelaskan riwayat penyakit Nunun. Saat ini, Nunun menderita dementia ringan mengarah ke alzheimer.
Peran Nunun dalam kasus sebaran cek pelawat saat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia tahun 2004, dinilai sangat penting. Saat pemillihan, Miranda Swaray Goeltom keluar sebagai pemenang.
Dalam beberapa sidang terdakwa penerima cek, Nunun disebut sebagai orang yang menyebarkan cek. Namun, siapa aktor di balik sebaran ini, belum terjawab karena Nunun dinilai tidak punya motif. Nunun hanya berperan sebagai kurir.
Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!
Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.
