Pong Harjatmo Gagal Panjat Gedung DPR

Pong Harjatmo
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - Artis Pong Harjatmo kembali beraksi di Gedung Kura-kura Dewan Perwakilan Rakyat. Pong berencana membentangkan spanduk di Gedung Kura-kura bertuliskan "Rakyat Indonesia Menggugat".

Lupakan Kekalahan dari Qatar, Timnas Indonesia U-23 Harus Fokus Benamkan Australia

Namun, belum sempat Pong membentangkan spanduk itu di atas gedung kura-kura, Petugas Pengamanan Dalam (Pamdal) dan polisi langsung menarik Pong untuk turun ke bawah. Spanduk yang dibawa Pong pun langsung dirampas saat dirinya sedang berjalan di tangga menuju Gedung kura-kura.

Saat diamankan, Pong tampak emosi. "Kamu keamanan atau apa sih kok nendang-nendang?" kata Pong dengan nada emosional kepada petugas Pamdal, Senin 19 Desember 2011.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Bayern Munich vs Arsenal di Liga Champions

"Saya ini petugas keamanan di sini, karena kami digaji negara, maka kami harus mengamankan Anda," seorang Pamdal yang mengamankan Pong menjawab.

"Tidak usah didorong-dorong begini, karena saya ingin membela rakyat, jangan didorong seperti ini, saya melakukan ini bukan untuk partai tapi untuk membela rakyat. Di depan ada rakyat yang menjahit mulutnya, apakah anggota DPR sudah ada yang datang?" kata Pong.

Seminggu Setelah Kepergian, Istri Babe Cabita Disebut Masih Sering Melamun

Pong pun mulai tenang setelah seseorang memberikan izin untuk membiarkan Pong menyampaikan aspirasinya. "Terima kasih," ucap Pong sembari mengacungkan jempol kepada orang yang memberikannya izin berorasi.

Pong mengaku, dirinya merasa terpanggil karena banyak terjadi sengketa lahan di Indonesia. Kekayaan alam banyak dikeruk perusahaan asing tanpa ada timbal baliknya kepada rakyat.

"Itu sengketa lahan harus diselesaikan dengan baik, kekayaan bukan buat rakyat Indonesia, itu lahan banyak dikuasai perusahaan asing, padahal tanahnya merupakan kekayaan dan aset negara, tetapi hasilnya itu tidak kembali diberikan untuk rakyat," kata dia.

Ia rencananya akan membentangkan spanduk berisi Rakyat Indonesia menggugat keadilan penyelesaian kasus Lapindo, Century, korupsi-korupsi yang belum terselesaikan, kasus Freeport, dan sengketa lahan,

"Mengutarakan dengan seperti ini lebih baik, lebih demokrasi, dari pada dengan membakar diri atau jahit mulut. Tetapi cara seperti ini pun tidak tembus," kata dia.

Akibat ditarik oleh petugas Pamdal, tangan kiri Pong lecet dan berdarah, meskipun demikian Pong menganggap luka kecil tersebut belum ada apa-apanya. "Ini kecil kalau untuk menegakkan kebenaran, kalau takut lecet, biarlah saya yang menjadi tumbalnya," kata Pong.

Pong pun kemudian digelandang petugas keamanan masuk ke dalam Gedung DPR RI untuk diperiksa.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya