RI Investment Grade, Multistrada Rights Issue

Jelang GP Singapura
Sumber :
  • REUTERS/Edgar Su

VIVAnews - Produsen ban motor dan mobil, PT Multistrada Arah Sarana Tbk (MASA) memutuskan penerbitkan saham baru (rights issue) senilai Rp1,53 triliun dengan jumlah saham dilepas mencapai 3,06 miliar lembar. Seluruh dana hasil rights issue akan digunakan untuk ekspansi bisnis perusahaan.

"Ini momentum yang tepat, apalagi Indonesia peringkatnya baru menjadi BBB minus. Ini peluang yang baik di tengah ketidakpastian," kata Direktur Utama PT Multistrada Arah Sarana, Pieter Tanuri, usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Multistrada Arah Sarana Tbk, di Graha Niaga, Jakarta, Senin, 19 Desember 2011.

Pieter menuturkan, MASA mengalokasikan Rp673,42 miliar atau 44 persen dari dana hasil rights issue untuk pembelian mesin dan peralatan produksi ban motor dan mobil.

Kutukan Sungkyunkwan Scandal: 5 Pemerannya Terjerat Kontroversi Bertubi-tubi!

Dana rights issue juga akan digunakan untuk perluasan usaha berupa pengusahaan dan pengolahan Hutan Tanaman Industri (HTI) dan tanaman karet senilai Rp397,93 miliar atau 26 persen. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perusahaan sebesar Rp459,15 miliar atau 30 persen.

"Kami targetkan pertumbuhan secara agresif pada 2012 yaitu pertumbuhan pendapatan 50 persen, dan 2013 proyeksikan 20-30 persen. Kami mendorong penjualan global untuk memanfaatkan melonjaknya permintaan yang tinggi akan ban berkualitas dengan harga kompetitif," ungkapnya.

Saat ini, MASA memiliki kapasitas produksi ban mobil mencapai 7 juta unit per tahun sementara ban motor mencapai 4,7 juta unit. Pada akhir 2011, kapasitas produksi tahunan ditargetkan mencapai 8,7 juta unit ban mobil dan 5,6 juta unit ban motor.

"Peluang untuk melakukan ekspansi ke dalam bisnis hulu ban mulai dari pembangunan perkebunan hingga pengelolaan pabrik pengolahan karet, merupakan kesempatan yang langka," kata dia.

Saat ini, kata Pieter, Multistrada telah menguasai lahan seluas 33.000 hektar lahan perkebunan di Kalimantan melalui anak perusahaan, Multistrada Agro. Pieter menargetkan dalam dua hingga tiga tahun pertama perusahaan akan melakukan penanaman perkebunan seluas 5.000 hektar.

Bangun Pabrik Baru

Pada bagian lain, Pieter mengungkapkan, perusahaan juga akan membangun pabrik pengolahan karet dengan investasi mencapai US$10 juta (Rp90 miliar). Pabrik pengolahan ini akan berkapasitas 24.000 ton yang mampu memenuhi kebutuhan produksi mencapai 10-15 juta unit ban mobil per tahun.

Hingga saat ini,seluruh kebutuhan pasokan karet alam yang digunakan perseroan masih dipasok oleh pemasok lokal. "Dengan memiliki bisnis hulu untuk menopang produksi ban mobil dan motor perseroan akan memiliki bisnis terintegrasi dari hulu hingga hilir," kata dia.

Dalam periode sembilan bulan 2011, Multistrada telah mencetak penjualan sebesar Rp2,08 triliun atau naik 36,51 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sedangkan laba usaha senilai Rp203,02 miliar dan laba bersih mencapai Rp136,25 miliar atau naik 18,51 persen dibanding tahun 2010.

"Penjualan kami mencakup pasar lokal dan ekspor, ekspornya ke Eropa, Amerika Serikat, Australia, negara-negara Asia Pasifik, hingga Timur Tengah," kata dia.

Bulu Mata, Salah Satu Kunci Penampilan Kris Dayanti
Febri Diansyah dan Rasamala Usai Diperiksa Penyidik KPK

Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya

Jaksa KPK akan memanggil Febri Diansyah dkk dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan terdakwa mantan Mentan SYL.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024