Nazaruddin: 325 DPC Demokrat Terima Uang Anas

Sidang Lanjutan Muhammad Nazaruddin di Tipikor
Sumber :
  • VIVAnews/ Muhamad Solihin

VIVAnews – Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat yang juga menjadi tersangka kasus suap Wisma Atlet SEA Games, Muhammad Nazaruddin, kembali menegaskan adanya saweran uang dalam Kongres Demokrat tahun 2010 lalu.

Ia mengatakan, uang tersebut diberikan kepada ratusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) yang memilih Anas Urbaningrum sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Nazaruddin juga menunjukkan kuitansi senilai US$6,9 juta yang ia klaim merupakan asal-muasal dana yang dibagi-bagikan ke DPC-DPC Demokrat itu.

“(Kuitansi) ini diserahkan Anas ke Yulianis, orang kepercayaan Anas. Setelah Anas (terpilih) jadi Ketua Umum, Yulianis memberikan kuitansi ini kepada Anas. Saya waktu itu disuruh Anas memeriksa, makanya saya punya copy-nya (kuitansi),” papar Nazaruddin sebelum memulai persidangannya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu 21 Desember 2011.

Nazaruddin membeberkan, ada ratusan DPC yang menerima uang tersebut. “Yang dikasih uang sekitar 325 DPC yang memilih Mas Anas. Ada DPC yang dikasih US$10 ribu, US$15 ribu, US$20 ribu,” kata mantan buronan Interpol yang tertangkap di Cartagena, Kolombia itu.

Uang itu, lanjut Nazar, diserahkan Yulianis kepada koordinator-koordinator provinsi melalui Eva. “Eva ini yang mengambil (uang) ke Yulianis, dan menyerahkannya ke koordinator-koordinator. Setiap provinsi kan ada koordinatornya, seperti Jawa Tengah oleh Pak Dewo, Jawa Barat oleh Pak Saan Mustofa,” ujar Nazar menyebut nama-nama politisi Demokrat yang menurutnya menerima uang dari Anas itu.

Nazar pun menegaskan, Saan Mustofa yang saat ini menjabat sebagai Wasekjen Demokrat, mengetahui persis pembagian uang tersebut. “Dia (Saan) tahu sekali. Di akhirat, malaikat bisa tanya itu ke dia. Ada yang terima US$500 ribu, US$1,5 juta. Bahkan ada tanggal, jam, dan nomor penerimaannya. (Catatan orang) yang mengambil uang juga ada,” kata Nazar.

Eva sebagai pihak yang mendistribusikan uang tersebut ke DPC-DPC, ujar Nazar, adalah stafnya di DPR yang dimasukkan ke dalam tim sukses Anas Urbaningrum. “Waktu itu kami memang memberdayakan staf di DPR, karena Pak Anas saat itu kan posisinya sebagai Ketua Fraksi di DPR,” terang Nazar.

Bank Indonesia Naikkan BI Rate Jadi 6,25 Persen Demi Stabilkan Rupiah

Anas dan Saan Sudah Membantah

Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum sendiri telah membantah tuduhan Nazaruddin itu beberapa waktu lalu. Dalam wawancara khusus dengan VIVAnews.com, Anas menegaskan bahwa dia sempat mendapat informasi dari Amir Syamsuddin, salah satu tokoh Demokrat yang bertugas memeriksa Nazaruddin sebelum kabur.

Dalam pemeriksaan itu, kata Anas, Nazaruddin memang mengatakan memberi uang kepada A, B, C, dan D. "Tapi nama saya tidak pernah disebut di dalam pemeriksaan itu. Dalam perkembangan kemudian yang lain-lain dikoreksi, kemudian mengerucut ke saya," kata Anas. (Baca selengkapnya wawancara itu di sini)

Prabowo: Saya Akan Bekerja untuk Seluruh Rakyat Indonesia, Termasuk yang Tidak Pilih Saya

Wasekjen Demokrat Saan Mustofa pun sebelumnya membantah keterangan Nazaruddin ini. “Itu tidak benar. Tidak pernah ada seperti itu,” kata Saan. (eh)

Ilustrasi bermain game online.

5 Dampak Negatif Gegara Kecanduan Game Online, Bisa Ganggu Fisik dan Mental

Dalam era digital yang semakin maju, game online telah menjadi salah satu bentuk hiburan yang paling populer. Namun, kecanduan game online bisa berdampak negatif.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024