Industri Migas Butuh 235 Kapal Berbendera RI

Ilustrasi kapal tanker.
Sumber :
  • Flickr.com

VIVAnews – Hingga 2015, industri hulu minyak dan gas bumi membutuhkan tambahan 235 kapal berbendera Indonesia dari berbagai jenis, kapasitas, dan ukuran. Ini dalam rangka memenuhi azas cabotage yang tercantum dalam Undang-Undang No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Peraturan Menteri Perhubungan No.48 tahun 2011 yang menetapkan batas penerapan cabotage pada 2015.

Lolos Jadi Anggota DPR, Denny Cagur Ungkap Kenangan Haru dengan Almarhumah Ibu

Azaz cabotage merupakan ketentuan yang mengharuskan muatan domestik diangkut kapal- kapal berbendera nasional. Azas ini berlaku untuk kapal bermuatan komoditas tertentu, salah satunya minyak dan gas bumi.

Laman resmi Kementerian Energi, Rabu 21 Desember 2011, menyatakan bahwa jumlah tersebut termasuk kebutuhan armada kapal tambahan untuk tahun 2012 mendatang yang diperkirakan mencapai 50 unit dari berbagai jenis dan ukuran. Selain armada kapal, industri hulu migas tahun depan juga membutuhkan tambahan helikopter sebanyak 18 unit dan pesawat udara sebanyak 6 unit.

"Sejalan dengan semangat nasionalisme, kami menginginkan peran perusahaan pelayaran nasional turut ambil bagian dalam menunjang kegiatan operasi hulu minyak dan gas bumi," kata Wakil Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) Hardiono.

BP Migas bersama-sama para Kontraktor KKS saat ini mengelola 604 armada kapal operasional dan 80 armada kapal proyek, 16 helikopter, enam pesawat udara, 2.547 unit truk ringan, dan 1.628 unit alat berat, yang memakan biaya sekitar US$980 juta (Rp8,9 triliun) per tahun. Jumlah kebutuhan armada tersebut akan semakin bertambah dengan meningkatnya jumlah Wilayah Kerja minyak dan gas bumi yang naik dari 245 pada awal tahun ini menjadi 275 pada akhir tahun ini.

BP Migas menegaskan bidang perkapalan dan transportasi memegang peranan cukup penting dan strategis dalam menunjang kelancaran kegiatan operasional hulu migas.  Karena itu, kedua bidang ini perlu dikelola secara profesional agar memberikan manfaat maksimal bagi kelancaran dan kemajuan kegiatan eksplorasi maupun produksi migas.

Bule Jerman Serang Penjaga Vila di Bali Usai Ditagih Nunggak Sewa 4 Bulan

Dengan cara ini, diharapkan perkapalan dan transportasi dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi industri hulu migas dengan senantiasa mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan. Kontribusi seperti ini diharapkan juga akan mampu mendorong upaya peningkatan penerimaan negara dari sub sektor hulu migas ini.

BP Migas menyadari bahwa perusahaan perkapalan nasional hingga saat ini belum seluruhnya mampu memenuhi kebutuhan, utamanya kapal untuk keperluan survei seismik, pemboran, maupun kegiatan konstruksi lepas pantai. Padahal azas cabotage sudah berlaku paling tidak akhir 2015.

"Tantangan tersebut sebenarnya merupakan peluang yang sangat besar bagi perusahaan-perusahaan pelayaran nasional," katanya. "Dalam rangka mendukung pelaksanaan asas cabotage, kami sangat berharap agar perusahaan-perusahaan nasional dapat memanfaatkan peluang ini, sehingga cita-cita agar industri hulu migas memberikan manfaat maksimal bagi negara dapat direalisasikan." (umi)

Viral Video Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Viral Video Transformasi Makeup Pengantin Jadi Sorotan Netizen

Makeup pengantin adalah tata rias khusus yang dirancang untuk mempercantik dan menyempurnakan penampilan seorang pengantin pada hari pernikahannya.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024