- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Pemerintah menilai, semakin derasnya aliran modal yang masuk ke Indonesia pasca perolehan peringkat investasi atau investment grade, tidak akan berpotensi menyebabkan gelembung (bubble) ekonomi di masa mendatang.
Sebab, menurut Menteri Keuangan, Agus Martowardojo, selain melakukan pengawasan dan antisipasi, pemerintah juga menyiapkan beberapa kebijakan penangkal gejolak ekonomi.
"Kami terus upayakan untuk menjaga industri dan sektor keuangan agar sehat," ujar Agus saat ditemui di kantornya, Jakarta, Rabu 21 Desember 2011.
Pemerintah, Agus melanjutkan, akan terus berupaya mengalihkan dana-dana investasi yang masuk di Indonesia kepada sektor produktif dan bermanfaat bagi perekonomian Tanah Air.
"Kebijakan itu umumnya yang terkait debottlenecking (mengatasi sumbatan). Jadi, meyakinkan tidak ada penyumbatan dan bisa terjadi aliran yang baik. Atau kebijakan yang membuat efisiensi lebih tinggi dan governance atau pengelolaan usaha lebih baik," tuturnya.
Agus menambahkan bahwa neraca pembayaran Indonesia, yang secara total berkisar US$20 miliar, sempat menyebabkan tergerusnya cadangan devisa. Namun, ke depan diyakini bahwa dengan derasnya aliran modal masuk atau capital inflow akan meningkatkan kembali cadangan devisa.
"Tapi, kami yakin, aliran dana itu masuk ke Indonesia. Dan membuat balance of payments (neraca pembayaran) terjaga," ujarnya. (art)