- Antara/ Ujang Zaelani
VIVAnews - PT Benakat Petroleum Energy Tbk (BIPI) mengakuisisi PT Astrindo Mahakarya Indonesia (AMI), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang infrastruktur pertambangan batubara, dengan nilai transaksi mencapai US$600 juta.
Untuk transaksi tersebut, Benakat telah menunjuk PT Danatama Makmur sebagai penasihat keuangan perusahaan.
"Akuisisi ini sejalan dengan strategi pengembangan usaha dan merupakan langkah awal dari implementasi pengembangan model bisnis lebih lanjut yang disiapkan BIPI dalam proses transformasinya menjadi salah satu perusahaan energi dan sumber daya alam terintegrasi yang terdepan di Indonesia," kata Direktur Keuangan BIPI, Michael Wong dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Rabu, 21 Desember 2011.
Menurut Michael, para pihak yang terlibat dalam akuisisi ini telah mencapai kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham (Conditional Sales and Purchase Agreement) pada tanggal 19 Desember 2011 yang lalu.
Dengan akuisisi ini, Benakat berharap bisa meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan. Salah satu target yang dibidik adalah peningkatan laba bersih yang diperkirakan mencapai lebih dari US$80 juta pada tahun 2012 dan US$180 juta pada tahun 2013.
Saat ini Benakat mencatat kapasitas pengelolaan produksi batu-bara sebesar lebih dari 70 juta ton per tahun.
Michael optimistis, akuisisi ini akan berdampak signifikan bagi pengembangan usaha BIPI di masa mendatang. Benakat telah mencanangkan transformasi bisnis dari perusahaan minyak dan gas bumi terintegrasi menjadi sebuah perusahaan pengelola sumber daya alam strategis terintegrasi di Indonesia.
Perseroan juga yakin dengan valuasi yang menarik, akuisisi Astrindo tersebut akan memberikan nilai tambah kepada seluruh pemangku kepentingan lebih cepat melalui strategi pertumbuhan non-organik.
Akuisisi yang dilakukan Benakat menambah panjang aksi korporasi yang dilakukan perusahaan. Sejak tercatat di Bursa Efek Indonesia pada awal tahun 2010, Benakat telah beberapa kali mengakuisisi perusahaan untuk memperkuat model bisnisnya.
Sejumlah perusahaan yang diakuisisinya antara lain 37,67 persen saham PT Elnusa Tbk (ELSA), 10,3 persen saham PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) dan 100 persen saham Patina Group Ltd. (eh)
UEA dan Indonesia Kolaborasi Kembangkan Pencak Silat dan Bulutangkis
Pemerintah Indonesia dan Uni Emirat Arab (UEA) berkolaborasi untuk mengembangkan olahraga, khususnya pencak silat dan badminton atau bulutangkis.
