Atasi Stres Lewat Akupuntur

Akupuntur
Sumber :
  • doc Corbis

VIVAnews - Banyak yang mengandalkan akupuntur untuk pelangsingan tubuh, menyembuhkan penyakit jantung, dan mengatasi kadar gula dalam darah. Tapi, tahukah Anda bahwa seni menusuk jarum dari China ini ternyata juga dapat mengurangi tingkat stres.

Dilansir dari Daily Mail, tim peneliti Amerika Serikat telah membuktikan manfaatnya terhadap stres setelah melakukan rangkaian studi tentang manfaat terapi kuno China tersebut.

Dalam studinya, tim peneliti menemukan bahwa akupuntur dapat mengurangi tingkat protein terkait stres kronis, yakni neuropeptida.

Lewat bantuan tikus percobaan, para peneliti yakin temuan tersebut dapat menjadi alternatif terapi untuk mengatasi stres. Mereka menguji efek akupuntur terhadap kadar protein neuropeptida dalam darah, yang disekresikan sistem saraf simpatik pada manusia.

Penelitian ini menggunakan empat kelompok tikus selama masa percobaan 14 hari. Kelompok pertama adalah kelompok kontrol yang tidak stres dan tidak menerima akupuntur. Kelompok kedua adalah kelompok yang stres selama satu jam sehari dan tidak menerima akupuntur. Kelompok ketiga adalah kelompok yang stres dan menerima akupuntur dekat ekor. Sementara itu, kelompok keempat adalah kelompok eksperimen yang stres dan menerima akupuntur.

Penulis utama Dr Ladan Eshkevari dari Universitas Georgetown, mengondisikan tikus-tikus tersebut untuk beristirahat dengan merangkak ke dalam kaus kaki kecil, dan dengan lembut membuat tikus nyaman dengan rangsangan elektroakupuntur. Bentuk terapi ini memberikan hasil yang lebih intensif dibandingkan akupuntur biasa.

Kemudian, ia memilih satu titik akupuntur yang diketahui dapat membantu meringankan berbagai kondisi termasuk stres. Kalau pada tikus, titik tersebut terletak pada kaki di bawah lutut.

Dr Eshkevari menemukan, kadar protein neuropeptida pada kelompok eksperimental turun hampir setara dengan kadar protein neuropeptida pada kelompok kontrol. Sementara itu, kelompok tikus stres yang tidak
diobati dengan akupuntur memiliki kadar protein neuropeptida yang tinggi.

Pada percobaan kedua, dia menghentikan terapi akupuntur pada kelompok eksperimental, tapi terus membuat tikus stres selama empat hari. Hasilnya, protein neuropeptida tetap rendah.

"Meski telah diketahui bahwa akupuntur dapat mengurangi stres, penelitian ini adalah penelitian pertama untuk membuktikan hal tersebut. Dan, kami terkejut melihat efek perlindungan melawan stres yang diterima setelah terapi," ujarnya. (art)

Jadwal Mobil SIM Keliling DKI Jakarta, Depok, Bandung, Bekasi Sabtu 27 April 2024
Infografik Obat Kuat Pria

Terpopuler: Tentang Nafkah Anak Laki-laki yang Sudah Baliqh sampai Masalah Obat Kuat

Round-up dari kanal Lifestyle pada Jumat, 26 April 2024. Salah satunya tentang penjelasan dokter Boyke tentang obat kuat yang tidak bereaksi.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024