Greenwood Jadi Emiten Penutup 2011

Dirut BEI Ito Warsito
Sumber :
  • vivanews.com/arinto

VIVAnews - Perusahaan properti PT Greenwood Sejahtera Tbk (GWSA) menjadi emiten ke-25 yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia selama 2011. Perseroan juga merupakan emiten terakhir yang masuk bursa tahun ini.

"Meski menjadi emiten terakhir dan tercatat di papan pengembangan, tidak berarti menjadi kelas dua. Ada contoh, BCA (PT Bank Central Asia Tbk), sekarang sudah menjadi emiten berkapitalisasi pasar terbesar kedua. Jadi, semoga menjadi besar, sahamnya jadi koleksi investor," kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito, di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat 23 Desember 2011.

Menurut Ito, mulai hari ini, dengan dicatatkannya saham Greenwood di BEI, maka ada komponen lain yang harus diperlakukan sama dengan saham sebelumnya yaitu saham publik. "Perusahaan juga harus menerapkan good corporate governance (tata kelola perusahaan yang baik)," ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Keuangan Greenwood Sejahtera, Bambang Dwiyanto, mengaku bahwa menjadi perusahaan terbuka adalah pilihan perseroan. "Menjadi perusahaan terbuka adalah pilihan kami, dan akan konsekuen serta bertanggung jawab," kata dia.

BI Bolsters Rupiah Stability with Interest Rate Hike to 6.25 Percent

Pada perdagangan perdana hari ini, saham perusahaan yang masuk kategori bidang usaha pembangunan dan investasi perdagangan properti itu ditawarkan sebesar Rp250 per unit. Pada saat penawaran umum perdana, saham yang ditawarkan sebanyak 1,6 miliar unit atau setara 20,51 persen dari total modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum.

Seluruh saham yang ditawarkan merupakan saham baru yang dikeluarkan dari portepel perseroan. Porsi alokasi pasti atas saham perseroan adalah sebesar 98 persen dan pooling dua persen.

Proporsi kepemilikan saham yaitu institusi sebesar 90 persen dan ritel 10 persen. Sebagian besar berasal dari investor lokal, sedangkan porsi investor asing sedikit. Saat penawaran umum perdana saham terjadi kelebihan permintaan sebanyak 1,9 kali.

Dana yang diperoleh dari penawaran umum setelah dikurangi biaya-biaya terkait emisi saham akan digunakan seluruhnya untuk pembelian lahan seluas 3,2 hektare untuk pengembangan The City Center-Batavia tahap dua dan tahap tiga.

Greenwood Sejahtera juga memiliki anak perusahaan yang proyek-proyeknya telah selesai dibangun antara lain The Peak Apartement di Setiabudi, pusat perbelanjaan Senayan City, Festival CityLink di Bandung, Lindeteves Trade Center di Glodok, dan Emporium Pluit Mall di kawasan Pluit.

Sementara itu, beberapa proyek yang masih dalam tahap pembangunan yaitu Kuningan City dan Hotel Holiday-Inn Express. Perseroan menunjuk PT HD Capital Tbk, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. (art)

Ford Fiesta Nekat Tembus Jalur Bromo, Berujung Tersangkut di Rawa
Ilustrasi sugar baby bersama sugar daddy.

Indonesia Jadi Penghasil Sugar Daddy Terbanyak ke-2 di Asia Tenggara

Sugar daddy ini merupakan seorang pria dewasa kaya dan mapan, yang gemar jalin hubungan dengan wanita lebih muda darinya dan senang memenuhi segala kebutuhannya tersebut.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024