- REUTERS/ Toru Hanai
VIVAnews - Indeks saham Asia pada Selasa, 27 Desember 2011 cenderung stabil menyusul sepinya investor yang melakukan transaksi. Investor masih menunggu dibukanya bursa saham AS setelah libur panjang Natal.
Kantor berita Reuters melaporkan, volume perdagangan di bursa saham Tokyo cenderung tipis, dan indeks Nikkei dibuka turun rata-rata 0,43 persen. Sementara itu, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang juga dibuka mendatar.
Pasar saham Eropa dan beberapa di Asia, termasuk Hong Kong dan Australia, pada Selasa ini masih tutup. "Saham diperkirakan bergerak mendatar pada akhir tahun ini. Banyak pasar saham yang libur panjang, sehingga tidak memberikan pergerakan yang dinamis," kata Lee Kyung-soo, seorang analis di Shinyoung Securities.
Pada Senin, ketika sebagian besar pasar tutup, dalam perdagangan yang tipis, indeks saham di bursa Jepang dan India mengungguli negara Asia lainnya. Indeks saham di dua negara itu terangkat oleh sentimen tanda-tanda pemulihan ekonomi Amerika Serikat.
Penjualan ritel di AS selama musim liburan diperkirakan naik 3,8 persen ke rekor US$469 miliar. "Ini lebih lambat dari pertumbuhan tahun lalu, tetapi lebih kuat dari perkiraan," kata Federasi Nasional Ritel AS.
Tingginya penjualan ini memperlihatkan bahwa fundamental perekonomian AS tengah bergerak menguat, dan tentunya akan meningkatkan lapangan kerja. Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran mencapai titik terendah dalam 3,5 tahun terakhir pada pekan sebelum Natal.
Sementara itu, nilai tukar euro juga stabil sekitar US$1,3050, jauh di atas rekor yang pernah dicapai pada awal bulan di level US$1,2945. (art)