- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVAnews - Bursa saham Indonesia pada 2011 menjadi salah satu yang terbaik di dunia karena mampu memberikan imbal hasil (return) cukup besar hingga akhir November. Memanfaatkan momentum tersebut, emiten diperkirakan banyak yang akan menggelar aksi penerbitan saham baru (rights issue) pada tahun depan.
"Aksi korporasi 2012, mungkin rights issue yang akan banyak," kata Research Analyst PT Samuel Sekuritas Indonesia, Andrianus Bias Prasuryo, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com di Jakarta, Kamis, 29 Desember 2011.
Andrianus memperkirakan tren aksi korporasi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu terjadi jika kondisi pasar modal Tanah Air juga ikut mendukung. Biasanya, emiten akan melihat terlebih dahulu kondisi pendanaan dari pasar modal yang dilihat paling murah.
Dia mencontohkan, jika situasi pasar modal tengah kondusif dengan penyerapan yang baik, para emiten kemungkinan besar akan menggelar rights issue.
Andrianus mengakui, pilihan menggelar rights issue muncul karena upaya pencarian pendanaan dari pasar modal tersebut merupakan yang termurah dan tanpa bunga. Alasan lainnya adalah emiten yang memang sudah mencatatkan sahamnya di pasar modal, memiliki akses lebih mudah ke sumber pendanaan. "Ketimbang harus ke obligasi atau perbankan," kata dia.
Sayangnya, Andrianus belum bisa memperkirakan berapa jumlah emiten yang bakal menggelar aksi korporasi tersebut pada 2012. "Kami belum ada gambaran," kata dia. (art)
KPK Sebut Prabowo Subianto Tak Perlu Setor Nama-Nama Calon Menterinya
Presiden terpilih Prabowo Subianto, dikatakan tidak perlu menyetor nama-nama calon menteri, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Apalagi nama-nama itu distabilo tertentu.
