Gita: 2012, Ekonomi Negara Maju Tumbuh 1,9%

Gita Wirjawan
Sumber :
  • REUTERS/Enny Nuraheni

VIVAnews - Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan memperkirakan ekonomi negara-negara maju pada tahun depan atau 2012 tumbuh sebesar 1,9 persen.

Secara komposisi, Gita mengungkapkan, untuk Amerika Serikat diperkirakan tumbuh sebesar 1,8 persen, Jerman 1,3 persen, Perancis 1,4 persen, Jepang 2,3 persen, dan Inggris 1,6 persen.

"Sedangkan untuk negara-negara emerging and developing economies diproyeksikan masih tumbuh dengan moderat. Rusia diperkirakan dapat tumbuh 4,1 persen, RRT 9 persen, India 7,5 persen, ASEAN 5,6 persen, Brazil, dan 3,6 persen," kata Gita, saat paparan kinerja 2011 dan Outlook 2012 di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat 30 Desember 2011.

Menurut Gita, pada 2012, volume perdagangan barang dan jasa dunia diperkirakan hanya tumbuh 5,8 persen. "Pertumbuhan ini lebih lambat dibandingkan dengan proyeksi pertumbuhan volume perdagangan 2011 sebesar 7,5 persen," ujarnya.

Sedangkan untuk impor negara-negara maju, tambah Gita, diperkirakan hanya akan tumbuh empat persen dan ekspor 5,2 persen. "Sedangkan volume perdagangan negara-negara emerging and developing economies diperkirakan tumbuh lebih tinggi dari negara-negara maju, di mana impor diproyeksikan tumbuh 8,1 persen dan ekspor 7,8 persen," tuturnya.

Gita mengungkapkan, risiko perlambatan ekonomi global yang perlu diwaspadai di negara maju karena ketidakmampuan otoritas negara-negara Uni Eropa dalam mengatasi permasalahan kerentanan ekonomi dan fiskal serta perbankan pada sejumlah negara-negara kawasan. "Lalu, ancaman resesi di Amerika Serikat dan tingginya risiko perbankan dunia yang menimbulkan instabilitas pada sistem keuangan dunia," kata dia.

Sementara itu, risiko perlambatan di negara emerging market, lanjut Gita, karena penurunan kinerja sektor eksternal seiring penurunan permintaan negara maju. "Peningkatan biaya dana sebagai dampak dari ketidakstabilan pasar keuangan global dan gangguan pasokan akibat bencana alam atau geopolitik serta ketentuan yang cenderung protektif," tuturnya. (umi)

Ketua Umum Projo Isyaratkan Mesti Ada Parpol di Luar Pemerintahan Prabowo-Gibran
Petugas KPU Masukkan Dokumen ke Sistem Informasi Rekapitulasi atau Sirekap

Tetap Gunakan Sirekap di Pilkada Serentak, KPU: Kami Punya Kewajiban untuk Terbuka

Komisioner KPU RI Idham Holik mengatakan pihaknya akan memperbaiki Sirekap sesuai pertimbangan yang disampaikan oleh MK dalam sidang sengketa Pilpres 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024