- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Indonesia kembali diperdagangkan setelah libur pergantian tahun. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berkesempatan membuka aktivitas perdagangan saham sebagai kegiatan tahun baru 2012.
Namun, saat mengawali transaksinya, indeks melemah. IHSG dibuka turun 0,96 poin atau 0,03 persen ke level 3.821,03. Saat prapembukaan pagi tadi, IHSG sempat turun 0,79 poin atau 0,03 persen ke level 3.821,20.
Kendati demikian, dua menit setelah pembukaan, indeks kembali berbalik arah menguat (rebound) ke posisi 3.823,09 atau naik 1,09 poin (0,02 persen).
Menurut analis PT Phillip Securities Indonesia, Armand Dharmasana, IHSG cenderung bergerak datar di hari pertama tahun ini, karena masih kurangnya volume perdagangan yang baru akan mulai bertambah besok.
"Kami memperkirakan IHSG hari ini berada di kisaran 3.790-3.830," kata dia, dalam laporan risetnya kepada VIVAnews.com di Jakarta, Senin 2 Januari 2012.
Selain itu, dia mengaku bahwa sentimen negatif turunnya Wall Street pada perdagangan Jumat waktu New York turut menjadi faktor penurunan IHSG.
Tercatat, indeks Dow Jones turun 69,48 poin atau 0,57 persen ke level 12.217,56. Indeks S&P 500 melemah 5,42 poin atau 0,43 persen menjadi 1,257,60. Sementara itu, Nasdaq Composite terkoreksi 8,59 poin atau 0,33 persen ke posisi 2.605,15.
Sementara itu, pada Jumat 30 Desember 2011, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada 2011 resmi ditutup Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Pada penutupan itu, IHSG ditutup pada level 3.821,992 atau naik 0,35 persen dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.
"Bursa Indonesia tertinggi di tingkat regional. Hasilnya, ternyata indeks kita 3.821, kita syukuri," kata Agus Martowardojo yang didaulat menutup sesi perdagangan saham tahun 2011 di Gedung BEI, Jakarta, Jumat.
Dengan penutupan sesi perdagangan pada hari terakhir 2011, IHSG sepanjang tahun lalu mencatat kenaikan sebesar 3,2 persen year to date. Pada 2010, IHSG ditutup pada level 3.703,512. (art)