- Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi selama Desember 2011 mencapai 0,57 persen. Selama Januari hingga Desember, laju inflasi mencapai 3,79 persen dan year on year 3,79 persen. Sebelumnya, pemerintah mengasumsikan inflasi pada 2011 bisa mencapai 5,7 persen.
Pelaksana Tugas Kepala BPS, Suryamin, dalam keterangan pers di kantornya, Jakarta, Senin, 2 Januari 2012 mengatakan, inflasi komponen inti pada Desember tercatat mencapai 0,28 persen. Sementara itu, inflasi inti yoy mencapai 4,34 persen.
Pada Desember, inflasi umum tercatat mencapai 0,57 persen dan inflasi inti 0,28 persen. Untuk inflasi yang berasal dari komponen administrated prices, tercatat mencapai 0,14 persen dan inflasi bergejolak sebesar 1,92 persen.
Selama 2011, laju inflasi tahun kalender berasal dari komponen inflasi inti sebesar 4,34 persen, administrated prices 2,78 persen, dan bergejolak 3,37 persen.
Dari 66 kota yang disurvei oleh BPS, seluruhnya mengalami inflasi selama Desember. Inflasi tertinggi terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur sebesar 2,19 persen. Sementara itu, inflasi terendah terjadi di Tanjung Pinang sebesar 0,02 persen.
Selama bulan lalu, inflasi banyak dipengaruhi dari bahan pangan sebesar 1,62 persen, makanan jadi, minuman pokok, dan rokok sebesar 0,5 persen. Sementara itu, perumahan, air, dan listrik 0,28 persen, sandang 0,20 persen, kesehatan 0,17 persen, transportasi dan komunikasi 0,14 persen, serta pendidikan, rekreasi, serta olahraga 0,07 persen. (art)