Ratusan Kera Serbu Kampung di Semarang

Monyet Capuchin
Sumber :
  • Livescience.com

VIVAnews – Ratusan monyet penghuni obyek wisata Gua Kreo, Semarang, menyerbu perkampungan sekitarnya. Mereka masuk ke rumah warga dan mencuri berbagai jenis makanan yang mereka temukan di dalamnya.

Mengapa pasukan monyet itu sampai menyerbu perkampungan di sekitar Gua Kreo? Mereka rupanya terusir dari habitat, seiring dengan pembangunan Waduk Jatibarang di Kali Kreo. Pembangunan waduk itu  sudah berlangsung lebih dari dua tahun.

Kehilangan tempat tinggal, membuat monyet-monyet itu kelaparan, sehingga mereka menyerbu perkampungan, mencuri makanan, dan merusak tanaman warga. Monyet-monyet yang menghuni Gua Kreo itu adalah jenis monyet ekor panjang (macaca ascicularis) berwarna abu-abu.

“Monyet itu tidak mengamuk, tapi merusak dan mencuri makanan milik warga,” kata Lurah Desa Patemon, Semarang, Nujuludin Anto yang membeberkan adanya serbuan monyet di kampungnya hari ini, Selasa 3 Januari 2012.

Untuk menyiasati serbuan monyet itu, kata dia, warga harus ekstra ketat menjaga ladang dan rumah mereka. “Sebenarnya monyet itu takut dengan manusia. Jadi jika diusir saja, mereka langsung pergi,” terang Nujuludin.

Monyet-monyet ekor panjang  itu, tuturnya, bermukim di Gua Kreo sejak ratusan tahun lalu. Monyet-monyet itu bahkan menjadi bagian dari legenda pembangunan Masjid Agung Demak yang dibangun oleh Sunan Kalijaga. Selama ini, monyet Gua Kreo menjadi daya tarik utama obyek wisata di gua itu.

Selain Netanyahu, Ini Pihak Israel yang Dikabarkan Akan Ditangkap Pengadilan Kriminal Internasional

Terlunta-lunta

Namun sejak dimulainya pembangunan Waduk Jatibarang  pada September 2009, nasib monyet Gua Kreo menjadi terlunta-lunta. Waduk Jatibarang sendiri dibangun untuk mengendalikan banjir di Kota Semarang, menjaga ketersediaan air minum, dan sebagai pembangkit tenaga listrik.

Waduk seluas 46,56 hektar ini, selain mengancam kelangsungan hidup monyet-monyet liar yang sudah jinak, juga menenggelamkan sawah dan kebun produktif, serta disebut-sebut menghabiskan anggaran sebesar Rp1,7 triliun. (ren)

Laporan: Puspita Dewi | Semarang

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini
“Dr. BRA. Mooryati Soedibyo

Mooryati Soedibyo, Pendiri Mustika Ratu Meninggal Dunia

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo meninggal dunia pada Rabu, 24 April 2024. Beliau meninggal pada dini hari, tepatnya pukul 01.00 WIB di usia 96 tahun. 

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024