- VIVAnews/ Fajar Sodik
VIVAnews - Keputusan Walikota Solo Joko Widodo menggunakan mobil buatan anak negeri merupakan hal positif dan perlu ditiru oleh semua pimpinan republik ini.
"Perlu untuk mengapresiasi secara konkret karya anak bangsa," ujar Deputi Menko Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan, Edy Putra Irawady, saat dihubungi VIVAnews.com di Jakarta, Rabu 4 Januari 2012.
Terapresiasinya mobil ini, dia melanjutkan, memiliki dua hal positif. Pertama, mendorong kreativitas putra-putri bangsa untuk bisa lebih berkarya di masa mendatang.
Kedua, menurut Edy, pembangunan kapasitas manusia serta penanaman semangat kewirausahaan sedini mungkin. "Itu bentuk investasi kejayaan bangsa," ujarnya.
Selain pembangunan kapasitas para siswa, dia menambahkan, aspek guru sebagai pembimbing perlu juga ditingkatkan. "Berilah keleluasaan (termasuk biaya) pada para guru untuk meningkatkan kapasitas. Kan anggaran pendidikan sudah besar," tutur Edy.
Edy berharap, peran aktif dari pemangku kepentingan seperti penguji emisi serta safety standard sebagai bentuk dukungan. "Kalau saya melihat produk bangsa, mahal-mahal dikit tidak apa-apa, masuk manfaat ekonomi ke negeri sendiri kok," katanya.
Sebelumnya, keputusan Walikota Solo, Joko Widodo, mengganti Camry lamanya dengan 'Kiat Esemka' berharga Rp95 juta sebagai mobil dinas, mengundang pro dan kontra.
Mayoritas, baik pejabat maupun rakyat kebanyakan, mengapresiasi langkah Jokowi yang lebih memilih produk lokal ketimbang mobil Jepang atau tunggangan mentereng buatan Eropa.
Bahkan, politisi PDIP, Ganjar Pranowo menyebut ini sebagai momentum kebangkitan mobil nasional. (art)
Kemnaker Berkomitmen Terus Tingkatkan Kinerja Layanan Publik Balai Besar K3 Jakarta
Kemnaker terus meningkatkan kinerja pelayanan publik dari Balai Besar Keselamatan dan Kesehatan Kerja (BBK3) Jakarta pada bidang pelayanan K3 di Industri.
