Jalan Kaki Pangkas 50% Konsumsi Cokelat

Pasangan lansia jalan kaki.
Sumber :
  • Jalan Kaki

VIVAnews - Wanita dan cokelat memang tidak akan pernah terpisahkan. Bukan rahasia lagi kalau cokelat memiliki dampak positif dalam merubah suasana hati seseorang.

Wapres Ma'ruf Amin Dorong Timnas Indonesia U-23 Raih Tiket Olimpiade Paris

Tak jarang, mereka ngidam cokelat ketika stres pada pekerjaannya. Inilah yang mengakibatkan kaum wanita terlalu banyak mengonsumsi cokelat sehingga angka pada timbangan pun bertambah.

Adakah antistres pengganti cokelat yang tidak membuat gemuk?

Kombes Gidion: Penganiayaan Senior kepada Junior Taruna STIP Dianggap Tradisi

Cokelat ternyata mengandung phenylethylamine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak sehingga memicu produksi dopamin yang memberi efek rasa senang dan relaks.

Namun, cokelat bukanlah satu-satunya zat yang dapat merangsang otak untuk memproduksi dopamin. Olahraga juga diketahui sebagai aktivitas antistres karena mampu merangsang otak memproduksi hormon-hormon bahagia seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin.

Kemenkes Luncurkan SISP Healthcare, Misinya Ingin Hilangkan Penyakit Kanker

Bahkan, Professor Adrian Taylor dari Universitas Exeter mengatakan bahwa olahraga dapat menggantikan fungsi cokelat di kala stres dan mengurangi kecanduan cokelat.

"Aktvitas fisik seperti berjalan kaki selama 15 menit dapat mengurangi konsumsi cokelat sebanyak 50 persen," ujarnya.

Dalam sebuah penelitian, sebanyak 78 responden yang jarang berolahraga secara reguler mengonsumsi cokelat 28 gram ketika bekerja.

Sedangkan, orang-orang yang rajin berolahraga hanya mengonsumsi 15 gram cokelat saat bekerja. Perbedaan tugas tidak memengaruhi jumlah cokelat yang dikonsumsi.

Jadi, daripada terus mengunyah camilan manis saat bekerja, luangkan waktu di pagi hari untuk berjalan kaki setidaknya 15 menit setiap hari. Selain lebih sehat, berat tubuh Anda dijamin tetap stabil.  (eh)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya